Laporan Wartawan Tribun Lampung
TRIBUNNEWS.COM, BANDAR LAMPUNG - Jamaah haji asal Bandar Lampung yang tergabung dalam kelompok terbang (kloter) 7, Sutiyo bin Mangun (79), meninggal dunia di Mekkah, Kamis (11/11) pukul 01.15 Waktu Arab Saudi (WAS).
Menurut Budi Sulistiyawan, anak Sutiyo, satu minggu menjelang keberangkatan haji, ayahnya sempat dirawat di Rumah Sakit Advent sekitar 7-8 hari karena sakit jantung."Kalau kata dokter jantungnya kebungkus air, napasnya juga tidak bisa panjang," ujar Budi kepada Tribun di kediaman alm Sutiyo Jalan Urip Sumoharjo Gang Melur II Nomor 27 Bandar Lampung.
Menurut Budi, setelah diopname Sutiyo kembali sehat dan semangat untuk mengikuti perjalanan ibadah haji. Kesehatannya kembali menurun saat masuk Asrama Haji Lampung dan harus diinfus selama hampir satu jam di poliklinik. "Mungkin karena kecapekan karena banyak kegiatan saat pembukaan dan penerimaan jamaah haji kloter pertama asal Lampung," ujarnya.
Pihak keluarga terus menunggu Sutiyo, yang berangkat bersama istrinya, Surni binti Sarmin, dari luar pagar Asrama Haji Lampung hingga berangkat meninggalkan Bandara Radin Inten II. "Meski hanya dari luar dan tidak bisa bertemu, kami tetap menunggu karena takut kalau ada apa-apa sama bapak," tuturnya.
Dia menjelaskan, Sutiyo sudah lama menderita sakit jantung namun semangatnya untuk berangkat haji tidak pernah putus. Berita duka ini didapat pihak keluarga dari Yayasan Hikmatan Taubatan pukul 07.30 WIB, yayasan yang diikuti Sutiyo dan Surni dalam perjalanan haji. "Sampai saat ini belum komunikasi sama ibu, saya telpon tidak diangkat-angkat. Mungkin masih sibuk ngurus pemakaman bapak," ujarnya.
Berdasarkan informasi dari Kepala Kantor Wilayah Kemenag Lampung Sya'roni Ma'syum, Sutiyo telah dimakamkan di Soraya Mekkah. Menjelang wukuf sudah dua jamaah haji asal Lampung yang meninggal dunia.
Sutiyo Meninggal di Makkah karena Jantungnya Kambuh
Editor: Kisdiantoro
AA
Text Sizes
Medium
Large
Larger