Laporan Wartawan Tribun Jogja, Duan Hargo Sanjoyo
TRIBUNNEWS.COM, YOGYA - Sinyal telemetri seismograf yang terpasang di beberapa titik pemantauan gunung Merapi hingga Sabtu (13/11/2010) menunjukkan overscale, atau tinggi. Ini mengindikasikan gelegak di perut gunung itu masih tinggi dan berbahaya.
Data di ruang operasi dan pemantauan Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kegunungapian (BPPTK) Yogyakarta menunjukkan dari pukul 00.00 WIB hingga 11.59 WIB terjadi guguran lava sebanyak 17 kali, gempa vulkanik 11 kali.
Gempa tremor tak terhitung lagi. Laporan BPPTK yang diterima dari pos Ketep, cuaca cerah terjadi sejak dini hari hingga pagi hari. Teramati asap dengan tinggi maksimal 1.200 meter berwarna putih kecokelatan dengan intensitas pekat.
Arah sebaran condong ke selatan hingga barat daya. Cuaca kabut tebal mulai jam 07.40 WIB- 12.00 WIB. Dari CCTV Deles, titik api diam terlihat pada pukul 01.16 WIB. Sedang berdasarkan pemantauan instrumental dan visual aktivitas Merapi masih tinggi.
Dengan kondisi tersebut, status aktivitas Merapi tetap pada pada level Awas
(level 4). Ancaman bahaya Merapi dapat berupa awan panas dan banjir lahar dingin dari sungai- sungai besar yang berhulu di lereng Merapi.
Sinyal Kegempaan Masih Tinggi
Editor: Anita K Wardhani
AA
Text Sizes
Medium
Large
Larger