Laporan Tribunnews.com, Wilem Jonata
TRIBUNNEWS.COM-YOGYAKARTA- Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Surono merasa gerah didesak masyarakat agar segera menurunkan status gunung Merapi dari Awas menjadi Waspada. Walau diakui aktivitas Merapi sudah menurun namun masih ada aktivitas kembang kempisnya magma dalam gunung.
Demikian diungkapkan Surono atau Mbah Rono dalam acara Malam Peduli Merapi Bersama Relawan, di Hotel Lembaga Pendidikan Perkebunan (LPP) Convention, Demangan, Yogyakarta, Selasa (30/11).
Dijelaskannya, bencana letusan Gunung Merapi bukan seperti gempa bumi yang begitu terjadi langsung selesai. Tapi ini adalah sinema yang harus dilihat sampai selesai. "Dia (bencana gunung meletus) seperti film, bukan foto yang sekali jepret langsung jadi," katanya .
Saat ini aktivitas Gunung Merapi semakin menurun. Pihaknya telah menyurvei di Yogyakarta, Klaten, Boyolali, dan Magelang yang menunjukkan bahwa masih ada kembang kempisnya magma dalam.
"Data ini saya kaji ulang sampai tiga kali. Kalau ada indikasi positif
dan tidak ada aktifitas magma dalam, maka status akan kita turunkan," ujarnya.
Menurutnya, selama ini Gunung Merapi telah banyak memberi manfaat. Mulai dari kesuburan tanahnya sehingga masyarakat bisa bercocok tanam dan menikmati hasilnya. Begitu pula pemandangan yang indah dan memiliki potensi wisata. Masyarakat juga bisa memperoleh penghasilan dengan memanfaatkan potensi tersebut.
"Kenikmatannya itu seimbang dengan ancamannya. Jadi, harus bisa pandai-pandai mengelola risiko. Tapi di Indonesia ini hanya ditangisi tok. Merapi lebih banyak memberi daripada meminta," tegasnya. (*)
Mbah Rono Gerah Didesak Turunkan Status Awas Merapi
Penulis: Willem Jonata
Editor: Iswidodo
AA
Text Sizes
Medium
Large
Larger