Laporan wartawan Tribun Jogja, Putri Fitria.
TRIBUNNEWS.COM, YOGYA - Banyaknya bencana yang melanda Indonesia akhir-akhir ini memang memprihatinkan, bahkan kota Jogja pun tak luput dari “sentilan kecil” alam. Meski erupsi Merapi memberi pukulan telak pada dunia pariwasata Yogya, Tazbir, kepala Dinas Pariwisata DIY optimis Jogja akan bangkit kembali.
Tazbir menjelaskan, justru Merapi dapat menjadi objek wisata baru bagi wisatawan lokal maupun mancanegara. Dia merencanakan akan membangun kawasan-kawasan yang bisa difungsikan sebagai ‘gardu pandang’ untuk melihat lokasi-lokasi bencana.
“Kalau perlu kita juga bisa membuat oleh-oleh khas Merapi seperti postcard dan abu merapi yang dikemas secara aman,” kata Tazbir antusias saat ditemui Tribun Jogja di ruang kerjanya, Sabtu (4/12/2010).
Berbagai upaya untuk menaikkan kembali tingkat kedatangan wisatawan ke Yogya pasca erupsi Merapi telah dilakukan. Tazbir beserta berbagai macam instansi biro perjalanan dan pariwisata menyelanggarakan konferensi pers di beberapa kota seperti Jakarta dan Bali. “Kami datang sebagai seller yang meyakinkan para buyer agar kembali berbisnis bersama kami,” tambah Tazbir.
Promosi ini tidak sulit dilakukan, mengingat prestasi kota Yogyakarta sebagai kota wisata yang terbilang gilang gemilang. Untuk tahun 2010 Jogja mendapat tiga penghargaan dari Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata RI dalam Indonesia Tourism Award 2010, pada Kamis, 2 Desember 2010.
“Yogya mendapat tiga katagori penghargaan, Provinsi terbaik dalam pengembangan pariwisata, kota terfavorit , dan kota dengan pelayanan terbaik,” jelas Tazbir bungah.
Penurunan tingkat wisatawan bagi Tazbir semata dikarenakan jalur transportasi yang terputus. Untuk tempat-tempat wisata di Yogya dan fasilitas-fasilitasnya semua masih dapat difungsikan dengan baik. “Tidak ada kerusakan yang berarti, jadi kita hanya perlu meyakinkan wisatawan bahwa Yogya aman,” katanya.
Tidak bermaksud mengabaikan pemulihan pasca bencana bagi para korban Merapi, Tazbir mengatakan harusnya tiap pihak membantu sesuai kapasitasnya. Ia yang sudah berkecimpung dalam dunia pariwisata selama 20 tahun mengerahkan segala upaya untuk membangkitkan perekonomian Jogja lewat pariwisata.
Baginya, bantuan berlimpah yang tidak terdistribusi secara merata justru menjadi jalan bantuan yang salah kaprah. Contohnya adalah timbunan bantuan sandang dan pangan di beberapa lokasi pengungsian yang akhirnya hanya akan menjadi sampah. “Bantulah Yogya dengan berwisata ke Yogya. Itulah bantuan yang paling real untuk masyarakat Yogya,” tegas Tazbir.
Bantulah Yogya dengan Mendatanginya
Editor: Prawira
AA
Text Sizes
Medium
Large
Larger