Laporan wartawan Tribunnews.com, Willem Jonata
TRIBUNNEWS.COM-YOGYAKARTA - Gusti Bendoro Pangeran Haryo Prabukusumo, adik Sultan Hamengku Buwono XI mengaku tidak berani lagi menyebut nama Partai Demokrat dengan mulutnya sendiri.
"Partai politik yang saya ikuti sebelumnya, saya udah nggak berani menyebutnya lagi," katanya, Sabtu, (11/12/2010), di hadapan elemen masyarakat Yogyakarta yang mendukung pro penetapan, di kediamannya, di Alun-alun Utara, Yogyakarta.
Benar, saat menerima dan berbincang-bincang dengan berbagai perwakilan pendukung penetapan tersebut yang sowan ke rumahnya, Prabukusumo sama sekali tidak pernah menyebut nama Partai Demokrat secara langsung dengan mulutnya. Ia berkali-kali menggunakan kata 'partai itu' untuk sebutan partai Demokrat.
Ketika ditanya maksud dirinya tidak berani lagi menyebut Partai Demokrat secara langsung dengan mulutnya, Prabukusumo hanya senyum saja. "Saya bersyukur telah keluar dari partai itu," ujarnya.
Sejumlah elemen masyarakat Yogyakarta sowan ke kediaman Gusti Bendoro Pangeran Haryo Prabukusumo di Alun-alun Utara untuk menyatakan dukungannya terhadap penetapan sultan sebagai pemimpin. Mereka juga siap mengerahkan massa ke kantor DPRD Daerah Istimewa Yogyakarta di Malioboro untuk mengetahui sikap anggota dewan terhadap Rancangan Undang-undang Keistimewaan (RUUK), Senin, 13 Desember 2010.
Elemen masyarakat Yogyakarta itu di antaranya dari Paguyuban Paguyunan Kepala Desa Yogyakarta, Paguyuban Kepala Dukuh Yogyakarta, dan Paguyuban Tukang Becak dan Wisata Yogyakarta. Mereka juga memberi apresiasi kepada Gusti Bendoro Pangeran Haryo Prabukusumo terkait pengunduran dirinya dari Partai Demokrat.
Adik Sri Sultan Tak Mau Lagi Sebut Nama Partai Demokrat
Penulis: Willem Jonata
Editor: Prawira
AA
Text Sizes
Medium
Large
Larger