Laporan Wartawan Tribun Manado, Herviansyah
TRIBUNNEWS.COM, TOMBARIRI - Kepala Puskesmas Tanawangko Kecamatan Tombariri Minahasa dr Carolina Saerang mengatakan, saat ini pihaknya telah kehabisan stok masker yang sebelumnya dibagikan oleh Dinas Kesehatan (Dinkes) Sulawesi Utara (Sulut). Untuk itu pihaknya akan meminta penambahan kembali kepada Dinkes provinsi.
"Kami mau ke Manado untuk meminta masker kepada Dinkes Provinsi atau ke Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) karena stok di sini sudah habis, sedangkan warga terlihat masih banyak yang belum dapat," katanya, Jumat (15/7/2011).
Saerang menambahkan pihaknya berinisiatif untuk meminta masker ke provinsi, karena sebelum sebanyak dua ribu masker diberikan ke Puskesmas Tanawangko untuk dibagikan kepada warga. "Sejak pukul 06.00 wita warga berdatangan ke puskesmas meminta masker," ujarnya.
Pembagian masker tersebut dilakukan di Puskesmas maupun di pinggir jalan dengan bantuan Mahasiswa Unsrit yang sedang melakukan Kuliah Kerja Nyata (KKN). Sedangkan desa yang terkena debu vulkanik Gunung Lokon sebanyak lima desa, yaitu Sarani Matani, Borgo, Ranowangko, Tambala, dan Lemo.
Supaya warga terhindar dari Inspeksi Saluran Pernapasan Atas (ISPA) akibat debu vulkanik pihaknya telah membentuk tiga tim untuk turun ke desa-desa melakukan pengobatan gratis, sesuai petunjuk dari Dinkes Minahasa. "Pengobatan gratis akan kami lakukan mulai hari ini sampai beberapa hari kedepan," ungkapnya.
Saerang mengimbau kepada warga agar tak membiarkan anak-anaknya bermain di luar rumah, agar terhindar dari penyakit akibat debu vulkanik. (*)