Laporan Waratwan Tribunnewsbatam.com, Romi-Rinando
TRIBUNNEWS.COM, BATAM - Genap satu bulan Putri Mega Umboh (25) istri perwira polisi AKPB Mindo Tampubolon yang tewas di tangan Ujang Cs, Minggu (26/6/2011). Namun hingga saat ini polisi belum berhasil mengungkap siapa aktor pelaku utama pembunuh anak pertama pasangan Kombes James Umboh Messe dan Getwien Mosse.
Lewat wawancara sambungan telepon, kepada Tribun, Selasa (26/7/2011), Getwin tidak menapik kasus pembunuhan terhadap wanita yang juga mantan model dan dibesarkan di Lampung bukanlah dilakukan orang biasa. Secara spontanitas tanpa direncanakan.
Perempuan berdarah manado mengakui banyak kejanggalan yang ditemunya sejak kematian putri pertama dari lima bersaudara tersebut. Yang semuanya tidak bisa diungkapkannya.
Satu di antanya adalah tidak dilakukannya otopsi tehadap jenazah saat pertama kali putri ditemukan tewas dengan luka tujuh tusukan. Padahal kata wanita yang memiliki ciri khas suara berat, otopsi sangat diperlukan mengungkap penyebab sebuah kasus kematian.
Bahkan keluarga besarnya kaget mengetahui jenazah putrinya tidak diotopsi sejak putri tewas pertama kali ditemukan oleh kepolisan Polda Riau. Otopsi baru dilakukan setelah pihak keluarga meminta dilakukan otopsi untuk mengunkap penyebab kematian
"Kami kira ini Putri sudah diotopsi. Kan aneh otopsi sangat membantu mengungkap kasus.
Apalagi Putri tewas dengan luka tujuh tusukan. Bagaimana penyidik mau tahu penyebab kematian. Apakah diperkosa dulu baru dibunuh. Apa dibunuh dengan tangan kidal. Kita tiak bisa tahu, kalau jenazah tidak di otopsi," ujar Getwin yang saat wawancara disertai sesekali suara tangisan.
Kejanggalan lain menurut wanita berambut pirang adalah, saat seorang Kasat di Polda Riau yang mengambil darah Mindo Tampubolon untuk dicocokan dengan DNA yang ada di Janin Putrinya.
Mekipun begitu Getwien tetap berprasangka baik terhadap penyidik yang ada di Polda Riau. Bahkan ia mengaku selalu berdoa agar penyidik kasus ini bisa diberikan kekuatan mengungkap kasus dengan baik dan benar tanpa mengorbankan orang lain.