TRIBUNNEWS.COM, BOJONEGORO - Tak salah bila Kapolri Jenderal Timur Pradopo jauh-jauh hari telah meminta semua pihak waspada terhadap aksi sabotase dan pembiusan di kereta api selama arus mudik 2011. Sabtu (27/8/2011) kemarin, dua hal yang dikhawatirkan itu benar-benar menjadi kenyataan.
Selain aksi pembajakan Kereta Api (KA) Gajayana tujuan Malang-Jakarta di Stasiun Telagasari, Indramayu, sebuah aksi pembiusan yang mengakibatkan korbannya hingga tewas juga terjadi di Bojonegoro, Jawa Timur.
Adalah Hendri Adi Arianto (34) pemudik asal Kampung Sumur, Klender, Jakarta Timur yang menjadi korban aksi tersebut. Diduga, korban tewas akibat dibius oleh penumpang lain saat berada dalam perjalanan di atas kereta api (KA) Kertajaya jurusan Jakarta-Surabaya yang ditumpanginya, Sabtu (27/8/2011).
Menurut sejumlah warga, pagi kemarin, sekitar pukul 07.30 WIB, korban turun dari KA di Stasiun Bojonegoro dengan kondisi sempoyongan. Ia kemudian ditolong sejumlah warga lantaran sudah mendadak sadarkan diri. “Saat keluar dari KA, dia sudah sempoyongan seperti orang yang sedang mabuk berat,” kata Zaenal, warga setempat.
Tanpa menunggu lama, warga bersama petugas langsung membawa korban ke rumah sakit Wahyu Tetuko, Bojonegoro. Dari mulut korban sudah keluar busa layaknya orang sedang keracunan.
Namun sayang, nyawa korban tak terselamatkan. “Korban sebenarnya hendak menemui anaknya yang tinggal di Kecamatan Soko, Tuban. Namun, ia tewas saat tiba di Bojonegoro,” terang Iptu Subarata, Kasubag Humas Polres Bojonegoro.
Iptu Subarata mengakui bahwa dugaan kuat penyebab kematian korban adalah aksi pembiusan di atas KA.