TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA- Gempa berkekuatan 6,8 pada Skala Richter mengguncang Pulau Bali, Kamis (13/10) pagi. Warga panik akibat getaran yang terasa cukup kuat. Istri anggota Komisi II DPR Fraksi Partai Demokrat, I Gede Pasek Suardika bahkan menangis histeris saat rumah mereka di Denpasar digoncang gempa bumi.
"Istriku menangis, pas waktu gempa semua keluar,"ujar Gede Pasek di gedung DPR, Jakarta, Kamis (13/10).
Aanak-anaknya kata Gede Pasek kebetulan masih berada di sekolah dan belum diketahui kabarnya. "Kedua anakku masih di sekolah, belum tahu kabarnya. Sekolahnya beda-beda juga," jelasnya.
Anggota DPR Dapil Bali ini juga mengatakan, sejumlah fasilitas di Bali retak-retak akibat gempa berkekuatan 6,8 Skala Richter. "Saya dapat informasi RS Kasih Ibu ada rusak,"jelasnya.
Selain itu, rumah aspirasinya di Denpasar juga retak-retak. "Rumah aspirasiku juga retak-retak," jelasnya.
Akibat gempa, kata Gede Pasek dia menunda sejumlah agenda yang ada di DPR dan berencana langsung pergi ke Bali.
Gempa terjadi pukul 10:16:27 WIB dengan kekuatan guncangan 6,8 Skala Richter yang berada pada kedalaman 10 Km. Lokasi gempa berada pada 9,89 Lintang Selatan dan 114,53 Bujur Timur, dengan pusat gempa berada di laut, 143 kilometer barat daya Nusadua pada kedalaman 10 kilometer.
Getaran gempa cukup kuat, sehingga dirasakan di beberapa daerah di Jawa Timur seperti Wonogiri kekuatan II-III MMI (Modified Mercalli Intensity), Madura, Jember, Blitar, Surabaya, Malang, dan Karangkates, kekuatan III sampai dengan IV MMI. Sedangkan di Kuta, kekuatan guncangan terasa IV sampai V MMI, di Mataram III-IV MMI.
Gempa utama disusul dua kali gempa lainnya, yakni pukul 14:52:46 WIB berkekuatan 5,6 Skala Richter, dan pukul 18.25.08 WIB berkekuaran 4,7 SR.