TRIBUNNEWS.COM, MAKASSAR - Sejumlah mahasiswa di Kabupaten Bone yang tergabung dalam Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) menggelar unjuk rasa memeringati hari antikorupsi sedunia di gedung DPRD Kabupaten Bone, Jumat (9/12/2011) siang. Hanya saja gedung DPRD Bone kosong, hanya dijaga sejumlah Satpol PP dan polisi.
Awalnya mahasiswa memaksa agar anggota DPRD Bone keluar untuk menerima aspirasi, namun tidak dipenuhi. Humas DPRD Kabupaten Bone Jamaluddin, menjelaskan, anggota DPRD Bone sedang keluar dalam rangka tugas.
"Seakan ketidak hadiran pejabat DPRD Bone telah direkayasa. Pasalnya, beberapa hari sebelumnya, kami telah menyurat ke DPRD akan menggelar unjuk rasa di kantor ini, " ujar koordinator unjuk rasa, Syamsul Rasyid.
Ia juga menambahkan, anggota dewan mestinya berada di kantor apalagi unjuk rasa masih dalam waktu jam kerja. Terlebih lagi, anggota dewan yang harusnya mengurusi dan menerima aspirasi rakyat.
Tidak puas dengan jawaban yang diberikan Humas DPRD Bone, pengunjuk rasa kemudian merazia kantor DPRD untuk mencari anggota dewan. Namun, tak ada satupun pejabat yang bisa ditemui. Kantor DPRD kosong tak ada satupun pegawai atau pejabat yang masuk kantor. (*)