Laporan Wartawan Surya, Faiq Nuraini
TRIBUNNEWS.COM, SURABAYA - Kehadiran mobil Esemka kian mendapatkan sambutan luar biasa. Direktur Pembinaan SMK Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), Joko Sutrisno, memastikan bahwa ribuan kepala sekolah (kasek) akan memakai mobil tersebut.
"Semua uji kendaraan sedang dituntaskan dan tinggal uji emisi. Jika nanto mobil sudah on the road, seluruh Kasek SMK seluruh Indonesia akan pakai mobil Esemka," kata Joko saat berkunjung ke SMKN 2 akhir pekan kemarin.
Setidaknya 10.000-an kasek sudah harus menggunakan mobil SMK sebagai kendaraan operasional. Belum para guru-gurunya. Joko meminta para kasek itu menjual atau mengalihkan mobil lama ke mobil Esemka.
Joko menanggapi fenomene mobil Kiat Esemka yang saat ini menjadi buah bibir karena dipakai Walikota Solo, Joko Widodo. Direktur Pembinaan SMK ini tak ambil pusing dengan itu. Entah mau dijadikan media politik, pencitraan, media belajar, atau apa pun tak peduli.
"Terserah, apa pun itu sekolah bermitra dengan industri tetap jalan. Ini yang penting. Tak peduli karena sama saja dipakai walikota atau tidak. Semua tetap jalan," ungkap Joko kembali.
Membuat mobil Esemka diakui sebenarny adalah misi Indonesia. Sudah dirancang sejak 2007 bersamaan dengan program SMK Bisa. Kebetulan saja, tambahnya, Walikota Solo merespons sehingga seluruh masyarakat Indonesia makin responsif.
"Mobil Esemka adalah menyangkut kebanggaan bangsa. Ini karya anak bangsa, siswa SMK. Kita tak kekurangan orang pintar. Puluhan ribu lulusan ITS, ITB, atau kampus lain. Apa kita tidak mampu sehingga satu pun kita tak bisa membuat mobil sendiri," kata Joko.
Kepala SMKN 2 Surabaya, Bahrun, termasuk orang yang saat ini juga menunggu mobil Esemka benar-benar dipakai semua orang. "Saya siap beralih ke mobil Esemka," sambut Bahrun yang sekolahnya dijadikan pusat pembuatan mobil minitruck.