Laporan Tribun Kaltim, Rafan A Dwinanto
TRIBUNNEWS.COM, BALIKPAPAN - Wali Kota Balikpapan, Rizal Effendi meminta semua pihak tidak terlalu mendramatisir pelaksanaan Ujian Nasional (UN) sebagai momok yang menakutkan.
"UN itu biasa saja, semuanya akan mengalami. Jadi tidak perlu dibesar-besarkan dan dianggap momok yang menakutkan dan tidak perlu tegang menyambutnya," kata Wali Kota Balikpapan, Rizal Effendi, saat memantau pelaksanaan UN hari pertama, Senin (16/4/2012).
Menurut Rizal, anggapan bahwa UN merupakan sesuatu yang mengerikan harus dihapuskan, sehingga tidak menimbulkan ketegangan berlebih pada orangtua maupun para peserta UN.
Rizal juga meminta pihak sekolah tidak perlu melakukan ritual-ritual khusus agar siswanya lulus 100 persen.
"Tidak perlulah sampai segitu-gitunya, pake ritual macam-macam. Ini malah membebani para peserta UN," katanya.
Rizal mengungkapkan, kriteria kelulusan UN dua tahun belakangan ini lebih mudah dibanding tahun-tahun sebelumnya. Pasalnya, kelulusan ditentukan dua faktor yakni 60 persen rata-rata nilai rapor dan 40 persen nilai UN.
"Kan tidak semuanya nilai UN, tapi juga ada rata-rata nilai rapor yang dipakai. Sehingga tidak perlu terlalu khawatir," beber Rizal.
Rizal bersama sejumlah pejabat di lingkup Pemkot Balikpapan meninjau pelaksanaan UN di dua sekolah yang berada di Balikpapan Timur yakni SMA Negeri 7, serta SMK Negeri 5. Di dua sekolah tersebut, pelaksanaan UN berjalan lancar tanpa menemui kendala sedikitpun.
"Alhamdulillah di kedua sekolah yang kita tinjau, semuanya berjalan lancar. Tidak ada masalah soal kurang, ataupun siswa yang absen," ujar Rizal.