News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pilgub Sulsel

Tim IA: Gubernur Hati-hati Omong Pemberontak

Editor: Hendra Gunawan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilham Arief Sirajuddin memasang karikatur dirinya bersama bakal calon Wakil Gubernur Aziz Qahhar Muzakkar. Dalam karikatur tersebut tampak Ilham mengemudikan mobil disertai tulisan Ilham-Aziz IA dan Aziz sebagai penumpang. Terdapat tulisan Semangat Baru di bagian bawah.

Laporan Wartawan Tribun Timur, Ilham

TRIBUNNEWS.COM, MAKASSAR - Tim pemenangan paket bakal calon gubernur dan wakil gubernur Ilham Arief Sirajuddin-Abdul Aziz Kahar Mudzakkar (IA) mengimbau kepada Gubernur Sulsel Syahrul Yasin Limpo agar hati-hati bicara pemberontak

Imbauan tim IA menimpali ajakan Syahrul, lawan pemberontak, saat membuka rapat pimpinan daerah (Rapimda) forum komunikasi putra putri purnawirawan ABRI (FKPPI) XIX di Baruga Sangiaseri, rumah jabatan gubernur, Jl Sungai Tangka, Makassar, Jumat (8/6/2012)

"Ajakan lawan pemberontak dari Pak Syahrul dalam kapasitasnya sebagai gubernur, itu secara tiba-tiba. Padahal mulai beliau waktu jadi bupati, tidak pernah sebut kata-kata lawan pemberontak, tidak pantas beliau ngomong begitu, karena kata itu punya trauma sejarah bagi penjajah," kata tim hukum IA Hasbi Abdullah

Hasbi didampingi divisi hukum IA rekannya, Syahrir Cakkari, jubir IA Selle KS Dalle, dan Khudri Arsyad saat bincang-bincang dengan wartawan di Warkop Kopi Cafe, Faisal Raya, Makassar, Senin (11/6/2012)

"Ajakan Pak Syahrul itu bisa diterjemahkan masyarakat bahwa, oh pemberontak itu adalah Kahar Mudzakkar, kenapa tidak, kan ada anaknya, Aziz, mau maju di pilgub, buktinya banyak reaksi masyarakat setelah kata itu keluar. Kalau sudah begitu kejadiannya, maka itu bisa membunuh hak sipil keluarga Kahar, bahkan bisa menimbulkaan perpecahan masyarakat Sulsel, padahal beliau kan gubernur bilang begitu, itu cara primitif," Hasbi menambahkan

Hasbi mengimbau Gubernur hendaknya mendidik masyarakat Sulsel tanpa kata-kata provoktif yang memicu perpecahan. Idealnya menurut Hasbi, Gubernur mengajak masyarakat melawan korupsi, Narkoba dan sebagainya selain kata pemberontak.

Sementara menurut Cakkari, gubernur cenderung ingin masyarakat Sulsel disintergrasi lantaran kepentingan politik jika melakoni kata pemberontak. Cakkari berharap, gubernur mendidik masyarakat Sulsel dengan mengklarifikasi ajakan lawan pemberontaknya agar masyarakat tidak tersulut emosi.

Demikian Selle, Syahrul sebagai gubernur hendaknya tidak bicara pemberontak lagi meskipun Syahrul tidak mengaitkan dengan nama bapak Aziz, Kahar.

"Sudah bukan jamannya lagi ngomong pemberontak, kalau beliau berkata begitu berarti mengundang pemberontak, lagian siapa pemberontak yang dimaksud?, kalau ajakan lawan pemakai narkoba itu musuh kita bersama, bagus itu," kata Selle.

Baca juga:

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini