Laporan Wartawan Tribun Jogja, Ikrob Didik Irawan
TRIBUNNEWS.COM, SUKOHARJO - Pengamatan hilal (bulan baru) untuk menentukan 1 Ramadan juga dilakukan di Sukoharjo. Pengamatan dilakukan di Observatorium Pondok Pesantren Modern Assalam Sukoharjo oleh para santri dan masyarakat. Hasilnya, hilal sama sekali tak terlihat hingga matahari tenggelam hilang.
Untuk melakukan pengamatan hilal, pihak pondok pesantren mengerahkan seluruh teleskop tercanggih yang dimiliki, yakni teleskop robotic. Puluhan santri dan masyarakat sudah berkumpul diatap gedung lima lantai, belakang gedung pertemuan, untuk ikut melakukan pengamatan langsung. Satu diantaranya adalah Nadia Safira, siswa kelas 3 SMA Ponpes Assalam.
Saat matahari mulai tenggelam, remaja berkulit sawo matang ini mulai mencoba mengamati bulan menggunakan teleskop warna putih yang sudah dipasang. Sekitar satu menitan melihat, Nadia tampak gelisah dan beberapa kali berganti posisi. “Tidak kelihatan bulannya. Pandangan terhalang oleh mendung,” katanya, Kamis (19/7/2012).
Sore kemarin, langit di Sukoharjo memang diselimuti mendung sehingga matahari yang tenggelam pun tak terlihat. Sebelumnya Rabu (18/7) tengah malam, hujan rintik-rintik mengguyur Sukoharjo. Tak hanya teleskop yang dipakai Nadia, teleskop utama di kubah observatorium juga tak menangkap hilal. “Masih tak terlihat juga sabit bulannya,” kata Nadia yang mencoba melihat memakai teleskop untuk kali kedua.
Pengasuh CASA (Kelompok Astronomi Assalam) Ponpes Assalaam, AR Sugeng Riyadi memastikan hilal tak terlihat dari Solo. Meski tertutup mendung, ia memastikan hilal memang belum tampak dan harus kembali dilakukan pengamanan hari ini, Jumat (20/1). Pengamatan yang ia lakukan menggunakan sudut ketinggian 1,5 derajat. Tingkat keakuratan pengamatan tersebut tak jauh beda dengan yang di Observatorium Pelabuhan Ratu.
“Hilal di Solo tak terlihat karena terhalang mendung. Kita hanya 1 dari 18 titik pengamatan hilal di seluruh Indonesia. Tapi saya yakin di lokasi lain hilal juga tak akan terlihat. Jadi menurut saya besok (hari ini) belum 1 Ramadan,” kata ustad yang akrab disapa Pak AR ini. Hasil pengamatan itu selanjutnya akan dilaporkan pada kementrian agama dan kementrian komunikasi dan informatika.
Pengamatan dari Sukoharjo, matahari terbenam sekitar pukul 17.36. Jika memang sudah ada, hilal seharusnya akan terlihat pada 17.43. Rentang waktu tujuh menit itulah saat tepat untuk melakukan pengamatan hilal. Untuk meyakinkan, ia pun meminta para santri dan masyarakat untuk melihat hilal dengan mata telanjang. “Dan memang belum terlihat. Besok akan kita gelar lagi, harusnya sudah terlihat jelas,” kata Sugeng. (dik)
Berita Terkait :
- Masjid Gedhe Kauman Mulai Tarawih Malam ini 19 menit lalu
- Elite Muhammadiyah: Jangan Sakiti Ustad 40 menit lalu
- Kembali Orangtua Lapor Polisi Setelah Putrinya Digauli 46 menit lalu
- BK DPRD TTU Ibarat Macan Ompong 54 menit lalu
- Wali Kota Lantik 123 Pejabat Eselon II, III dan IV 59 men