Laporan Wartawan Tribun Pontianak
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Kelangkaan tempe dan tahu di Jakarta dan beberapa wilayah lainya sebagai imbas kenaikan harga kedelai tidak berdampak terhadap penjual tempe dan tahu di pasar-pasar di Pontianak, Kalimantan Barat (Kalbar), Rabu (25/7/2012).
Penjual tempe dan tahu di pasar Dahlia, Jamilah (43), mengatakan, untuk harga jual tahu dan tempe masih dalam kondisi normal.
"Sampai sekarang belum ada masalah dalam penjualan (tempe dan tahu)," tuturnya.
Dia juga mengatakan, sehari-hari penjualan normal, pasokan barang serta para pembeli tidak ada perubahan sedikitpun.
"Malahan bulan puasa ini, makin ramai yang beli. Tapi kalau sudah siang gini mana ada yang jual lagi," ujarnya.
"Alhamdulillah, selama beberapa tahun saya jualan tempe dan tahu, belum ada yang namanya kesulitan stoknya. Apa lagi untuk menjualnya, malahan awal-awal sudah habis dibeli langganan saya," kata Jamilah.
Selain itu, dia menjual harga tahu per potong, Rp 600, sedangkan untuk harga tempe antara Rp 3.000 sampai dengan Rp 5.000.
"Untuk tahu, apalagi tempe itu standar tidak ada perubahan naik atau turun harganya," paparnya.
Di tempat terpisah, penjual tempe di pasar teratai perum 1, Marjo (36), menjual tempe menjadi rutinitasnya selama beberapa bulan ini.
"Alhamdulillah, semenjak beberapa bulan ini saya hanya fokus menjual tempe saja, dan sejauh ini stoknya ada," ujarnya