Baca tanpa iklan
Laporan Wartawan Tribun Jogja, Ade Rizal
TRIBUNNEWS.COM, SOLO - Usai berbincang dengan Wali Kota Solo Joko Widodo (Jokowi) di rumah dinasnya, Loji Gandrung Solo, Senin (20/8/2012) sore, Tribun bersantai sejenak di Pos Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP).
Tak lama, pasangan suami istri dengan tiga anaknya memasuki halaman rumah dinas Jokowi, dan menghampiri Pos Satpol PP.
"Selamat siang pak. Saya dari Jakarta mau minta izin foto," katanya kepada seorang petugas yang berjaga.
Seorang petugas Satpol PP menyambutnya dengan ramah, dan mempersilakan sang tamu berfoto, selama tidak masuk ke teras Loji Gandrung.
Rombongan tamu kemudian mencari lokasi untuk berfoto bersama. Sang ayah yang mengaku bernama Anton, memotret anak-anaknya yang mengenakan baju kotak-kotak, dengan latar belakang rumah dinas berarsitektur Belanda.
Anton bersama keluarganya sengaja mampir ke Solo, dalam perjalanan dari Jakarta ke kampung halamannya di Surabaya, Jawa Timur.
Warga Meruya, Jakarta Barat mengaku penasaran dengan rumah Jokowi, yang kini mencalonkan sebagai gubernur DKI Jakarta.
"Sayangnya enggak bisa ketemu Pak Jokowi secara langsung," ujarnya kecewa.
Usai berfoto, rombongan kemudian meninggalkan Loji Gandrung. Tak lebih dari lima menit, Pos Satpol PP kembali didatangi rombongan tamu.
Kali ini, datang tujuh warga yang mengaku dari Kemayoran. Satu di antaranya bernama Derry, yang mengaku sejak awal mendukung Jokowi.
Derry mengaku terkesan dengan kesederhanaan dan sifat rendah hati yang ditunjukkan Jokowi.
"Pak Jokowi orangnya legowo, rendah hati. Programnya juga pro rakyat," cetusnya.
Derry ingin bertemu langsung, dan bersilaturahmi dengan wali kota penggemar musik rock. Wahyudi, petugas Satpol PP di Loji Gandrung mengungkapkan, rata-rata ada 15 rombongan yang datang ke Loji Gandrung.
"Mereka paling berfoto-foto saja. Kalau kebetulan bisa ketemu Pak Jokowi, akan ditemui sama bapak," ujarnya. Terkadang, rombongan datang ke Loji Gandrung saat malam hari," paparnya. (*)
BACA JUGA