News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pemilihan Gubernur Sulsel

Mendagri dan Menkopolhukam Hadiri Deklarasi Damai Pilgub Sulsel

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Maskot pemilihan gubernur Sulawesi Selatan 2013.

Laporan Wartawan Tribun Timur, Rudhy

TRIBUNNEWS.COM, MAKASSAR - Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Gamawan Fauzi dan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menkopolhukam) Djoko Suyanto dipastikan bakal menghadiri deklarasi Pilgub damai Sulsel yang akan dihelat 4 Januari 2013 mendatang di Kantor KPU Sulsel.

"Berdasarkan informasi dari Asisten I Pemprov Sulsel, dipastikan bahwa dua menteri ini akan hadiri penandatangan pilkada damai oleh tiga pasangan kandidat yang maju di pilgub Sulsel 2013 mendatang," kata Sekretaris KPU Sulsel Annas GS, saat dikonfirmasi di kantornya, Rabu (26/12/2012).

Selain kedua menteri tersebut, deklarasi Pilkada damai itu juga rencananya akan dihadiri langsung oleh ketua KPU Pusat Husni Kamil Manik dan Ketua Bawaslu RI Muhammad Alhamid.

Selain para tokoh tersebut, KPU Sulsel juga akan mengundang sejumlah tokoh masyarakat, para mantan gubernur Sulsel.

Annas mengatakan, deklarasi Pilgub damai nantinya tidak akan melibatkan massa dari ketiga kandidat.

Namun, KPU hanya memberikan jatah 10 orang kepada tuiap kandidat pada acara tersebut.

"Selain karena faktor tempat yang memang tidak memadai, ini juga demi menjaga stabilitas keamanan jika tidak ada pengerahan massa," terangnya.

Untuk antisipasi keamanan, pihak KPU akan menggelar rapat koordinasi sebelum pelaksanaan. Koordinasi tersebut akan melibatkan kandidat, Polda, serta penyelenggara pemilu.

"Tidak boleh lagi ada pengerahan massa, apalagi ini pertemuan antara tiga kandidat. Kita tidak ingin terjadi benturan antar pendukung jika semua melakukan pengerahan massa," jelasnya.

Pertemuan terakhir ketiga kandidat yakni saat penentuan nomor urut diwarnai dengan ketegangan. Pasalnya, salah satu kandidat melanggar kesepakatan dengan semua pihak agar tidak mengerahkan massa.

Ketegangan antar pendukung ini yang dikhawatirkan akan kembali terulang jika kandidat melakukan pengerahan massa.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini