Laporan Wartawan Tribun Timur, Rudhy
TRIBUNNEWS.COM, MAKASSAR - Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel), H Syahrul Yasin Limpo mengungkapkan, program menggratiskan SPP minimal dua semester untuk mahasiswa baru, tidak terkait dengan politik. Meskipun dirinya adalah incumbent yang akan bertarung kembali pada pemilihan gubernur 22 Januari nanti.
"Saya memprogramkan gratis SPP bukan karena pilkada. Tapi, karena mau memperbaiki daerah ini," kata Syahrul, saat menerima pengurus Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Sulsel, di ruang kerja gubernur, Kamis (3/1/2013).
Syahrul mengungkapkan, program pendidikan gratis dari SD, SMP, hingga SMA, sudah dilaksanakan dengan baik di Sulsel. Tetapi dia menilai, lulusan SMA belumlah cukup untuk memperbaiki daerah ini. Dibutuhkan sarjana yang lebih banyak.
"Jumlah sarjana masih belum cukup untuk memperbaiki negeri ini," ujarnya.
Disamping itu, Pemprov Sulsel adalah satu-satunya provinsi yang memberikan beasiswa program doktoral ke luar negeri untuk warganya. "Negara ini bagus dan dibutuhkan tata kelola pemerintahan yang baik," ungkapnya.
Ketua Asosiasi Pemerintah Provinsi Seluruh Indonesia itu, mengungkapkan, dengan segala potensi yang ada, Sulsel harus siap menghadapi tantangan esok, bukan hanya apa yang ada hari ini. Karena itu, PMII sebagai organisasi kepemudaan, harus siap dan ikut terlibat didalamnya.
"PMII harus masuk, mempersiapkan diri untuk menghadapi hari esok. Orang lain bergerak maju lebih cepat, jika kita tidak siap akan tertinggal," terangnya.
Syahrul pun meminta agar pengurus PMII menerapkan konsep PAKUI dalam aktivitas organisasi mereka. PAKUI merupakan akronim dari Pray (doa), Attitude (karakter), Knowledge (kecerdasan), Ulet, dan Impian.
"Setiap ketemu orang-orang yang lebih muda dari saya, saya sangat senang. Saya harap bisa menjadi kakak yang bisa mentransfer idealisme kepada adik-adiknya," ucap Syahrul.
Sementara Ketua PMII Sulsel, Ismail Mangngaga, mengatakan, kedatangannya bertemu Gubernur Sulsel, dalam rangka pelaksanaan Kongres PMII yang akan dipusatkan di Makassar. Sekaligus memperkenalkan pengurus baru PMII.
"PMII secara kultur dekat dengan NU. Lahir dari NU, tapi telah memproklamirkan diri untuk independen, tapi tetap berada di garis depan membela NU," jelasnya. (Rud)