TRIBUNNEWS.COM,MAKASSAR--Tribun berusaha mencari jejak teroris di Masjid Al Nur Afiah, Kompleks RS Wahidin Sudorohusodo, Makassar. Halaman masjid itu menjadi lokasi eksekusi Syamsuddin dan Hasan sehari sebelumnya.
Ruang masjid itu terbuka. Hanya tembok setengah meter di bagian kiri-kanan yang melindungi lantai. Sebagian penghuni masjid itu berbaring. Tempat itu tampak ramai. Orang keluar-masuk. Ada yang hanya datang sekadar duduk, lalu baring, kemudian keluar.
Penjaga Masjid Al Nur Afia, Muhammad Yakob, mengatakan, masjid itu selalu didatangi banyak orang. Bahkan menjadi tempat menginap banyak warga pendatang.
"Kami tidak tahu kalau diantara yang menginap itu teroris. Sepengetahuan kami, mereka adalah keluarga pasien yang dirawat di rumah sakit," ungkapnya.
Penembakan dua terduga teroris di halaman masjid itu membuka babak baru tempat persembunyian terduga teroris. Masjid di komplek rumah sakit bisa jadi menjadi tempat aktivitas yang diyakini paling aman bagi teroris. Sebab, orang bisa keluar-masuk di tempat itu dengan alasan keluarga pasien.
Yakob mengaku tidak pernah curiga kalau masjid yang dijaganya itu menjadi sarang teroris. “Semua orang yang masuk di masjid ini tidak ada yang mencurigakan. Tingkah laku mereka seperti orang biasa,” ujarnya.
"Saya dengar dari teman, katanya pernah tinggal di sini. Tapi saya tidak tahu karena menurut saya mereka keluarga pasien atau mungkin orang pedatang yang singgah untuk istirahat," kata Yakob menambahkan.