TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Detasemen Khusus Antiteror 88 Polri menduga dua terduga teroris yang ditembak mati berniat menyerang turis. Sebelumnya, dalam sebuah serangan, Densus menembak Roy dan Bachtiar di Dompu, Nusa Tenggara Barat pada Sabtu (5/1/2013).
"Ada indikasi sebuah tempat turis jadi rencana serangan mereka. Jenazah sekarang sudah dilakukan evakuasi Rumah Sakit Polri, Kramat Jati, dan masih penuntasan tim DVI kita," ujar Karo Penmas Brigjen Boy Rafli Amar di Mabes Polri, Jakarta, Minggu (6/1/2013).
Menurut Boy, aksi terduga teroris kini sudah tidak lagi terpusat di Poso, Sulawesi Tengah, tapi sudah menyebar ke Sulawesi Selatan, dan juga Nusa Tenggara Barat, seperti yang dilakukan Roy, Bachtiar, Andi Berkeley dan dua orang lainnya yang belum teridentifikasi.
Saat ini, Tim Densus 88 Antiteror terus menguntit pergerakan mereka di sejumlah wilayah tersebut di atas. Pihaknya sudah melakukan koordinasi dengan pemuka dan tokoh masyarakat setempat untuk mengenali pendatang baru.
"Apa yang kita lakukan dengan usaha reventif ini agar masyarakat tidak terprovokasi. Makanya kita meminta dukungan masyarakat luas sehingga gerakan mereka bisa terbatas, sekaligus mencegah dan menangkal aksi mereka," ungkapnya.
Jenderal bintang satu ini menambahkan, target terduga teroris di Dompu bukan hanya hotel tetapi juga turis lokal dan asing. Mereka juga menargetkan aksi teror sejumlah rumah ibadah sehingga pihaknya terus berupaya melakukan deteksi dini.
Dengan adanya aksi teror terhadap hotel dan wisatawan, kata Boy, pihak kepolisian setempat sudah otomatis melakukan pengamanan hotel di Nusa Tenggara Barat. "Sudah pasti sinyal seperti ini, pengamanan ditingkatkan bukan saja turis domestik tapi juga asing," tukasnya.
Densus 88 Antiteror di Dompu telah menyita bom pipa 1.5 inci yang siap digunakan, empat bom pipa masih dirakut, bahan kimia pendukung campuran untuk bom rakitan seperti pupuk urea, asam nitrat, dan beberapa paku besi diduga kuat bahan campuran peledak.
Sehari sebelumnya, Densus 88 Antiteror juga sudah menembak mati dua terduga teroris di pintu Masjid Nur Al, kompleks RS Wahidin, Makassar, yakni Syamsudin alias Asmar alias Abu Uswah dan Ahmad Khalil alias Hasan, alias Kholid.
Di hari yang sama, Densus 88 Antiteror juga menangkap Thamrin dan Arbain di Terminal Daya, Makassar, Sulawesi Selatan. Berdasarkan keterangan mereka, polisi kemudian melakukan penangkapan terhadap Syarifudin dan Fadhli pada pukul 18.30 Wita.