Laporan Wartawan Tribun Jogja, Mona Kriesdinar
TRIBUNNEWS.COM - Unik, kata itulah kiranya yang tepat untuk menggambarkan pameran yang digagas Irfan Satrya bersama komunitas Memoria, Kamis (14/02/2013) malam ini.
Bagaimana tidak, disaat sebagian besar orang merayakan hari kasih sayang bersama pasangannya, ia justru menggelar pameran yang bertajuk Patahati (patah hati-Red). Wajar saja, dalam gelaran tersebut, dipamerkan puluhan barang-barang kenangan dari para mantan pacar puluhan peserta pameran. "Semuanya ada 92 items dipamerkan di tiga tempat, satu diantaranya di sini," jelasnya ketika acara pembukaan pameran di Kedai Kopi, Kentungan, Sleman.
Menurutnya, pameran Patahati tersebut didesain untuk merayakan kisah-kisah tragis, momen romantis, komitmen hubungan atau ekspresi gagalnya hubungan asmara melalui barang-barang kenangan. Pameran ini pun menjadi medium untuk mengakomodasi bentuk-bentuk kenangan pada hari kasih sayang.
“Pameran ini ditujukan bagi orang-orang yang tidak punya kekasih, atau hanya punya mantan kekasih agar mereka juga bisa sama-sama bergembira, menertawakan bahkan bertukar kisah di balik cerita barang-barang kenangan,” imbuhnya.
Dari penilaian mereka, selama ini pelaksanaan Valentine's Day selalu diekspresikan pada pasangan. Lantas dimanakah posisi seseorang yang tak memiliki pasangan alias jomblo? Melalui pameran itulah, mereka mencoba mengangkat posisi patah hati yang selama ini tidak dilirik dalam setiap perayaan Valentine.
Padahal, menurut Irfan, ada spirit kasih sayang dan kerinduan dalam suasana patah hati. Bila seseorang kehilangan sosok yang ia cintai, kasih sayang menjelma dalam bentuk kenangan. “Maka bentuk-bentuk kenangan inilah yang kita rayakan dalam Pameran Patahati,” tegasnya.
Adapun dalam kesempatan tersebut, Irfan sendiri memamerkan lima item barang pemberian si mantan. Dua diantaranya yakni buku kumpulan puisi karya Chairil Anwar yang berjudul "Aku Ini Binatang Jalang" dan satu kacamata yang sudah retak. "Kacamata itu dulunya dia (mantan-Red) yang memilihkan modelnya," ujarnya.
Selain Irfan, adapula Puspaningtyas Panglipurjati (23). Remaja asal Monjali ini, memamerkan satu buah pena yang diberikan sang mantan ketika mereka jadian. Jika dilihat dari nilai barangnya mungkin terkesan sepele. Akan tetapi, barang kecil itu begitu bermakna bagi mahasiswi FH UGM ini.
"Bagi saya sangat berharga dan penuh makna, pacar saya dulu memberikannya ketika kita jadian, maksudnya supaya saya bisa terus berkarya dan menulis menggunakan pena itu. Kebetulan saya memang suka menulis," jelas remaja yang sudah menjomblo selama setahun ini.
Adapun pameran tersebut digelar di Kedai Kopi, Philokopie Cafe dan Djendelo Tanah Airkoe, selama tiga hari, mulai Kamis hingga Sabtu, 14-16 Februari 2013.