TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG - Pengamat Politik dari Universitas Padjadjaran (Unpad) Dr Muradi menilai, kampanye yang dilakukan para Cagub-Cawagub Jabar selama sepekan terakhir lebih kreatif dibanding Pilgub Jabar sebelumnya. Namun sayangnya, rakyat sudah dilanda kejenuhan sehingga kampanye menjadi tidak maksimal.
"Saya kira kampanye pada Pilgub Jabar kali ini lebih kreatif. Tidak lagi konvensional, lebih mendekatkan diri kepada para pemilih. Namun di sisi lain, rakyatnya sudah jenuh sehingga kampanye jadi tidak maksimal," ujar Muradi di Bandung.
Muradi mencontohkan, kreativitas yang ditunjukkan para Cagub-Cawagub saat berkunjung ke pasar tradisional. Atau saat seorang Cagub ikut turun bersama rakyat memperbaiki jalan atau fasilitas umum lainnya. Hal ini kata Muradi, lebih mengena ke masyarakat dibanding pidato-pidato politik yang penuh dengan janji.
"Sekarang ini para calon turun langsung ke masyarakat. Buat rakyat sebenarnya ini kesempatan untuk menyampaikan unek-uneknya. Dan seharusnya saat itu juga dibuat kontrak politik antara calon dengan rakyatnya," kata Muradi.
Dengan adanya kontrak politik kata Muradi, rakyat bisa menagih janji sang calon jika dia terpilih sebagai gubernur maupun wakil gubernur. Jadi kontrak politik itu sifatnya mengikat. "Kontrak politik itu kan tertulis, jadi lebih bisa dipertanggungjawabkan. Kalau hanya lisan, besok lusa gampang dilupakan," kata Muradi.
Menurutnya, untuk konteks Jawa Barat, sarana kampanye yang paling efektif adalah melalui iklan di media massa. Sebab hasil penelitian menunjukkan 60 persen warga Jawa Barat melek surat kabar.
"Saya kira iklan di koran itu sangat efektif. Apalagi harga koran di Jawa Barat termasuk murah. Di Jawa Barat ini mulai dari tukang becak hingga gubernur baca koran," kata Muradi.
Adapun media luar ruang seperti spanduk atau baliho dinilai tidak efektif, sebab hanya sebatas pengenalan calon saja tanpa mampu menjelaskan program yang akan dijalankan oleh sang calon.
"Kalau cuma untuk mengenalkan diri, saya kira para cagub yang sekarang ini sudah cukup terkenal. Yang belum diketahui masyarakat itu adalah jika dia jadi gubernur atau wakil gubernur mau ngapain," kata Muradi.
Dan media yang mampu menjabarkan program-program para kandidat itu kata Muradi, ada pada surat kabar dan sejenisnya. Untuk media lain seperti internet kata Muradi, untuk konteks Jabar belum begitu besar pengaruhnya. Sebab pengguna internet hanya terbatas pada kalangan tertentu saja. (Tribun Jabar/Ikhsan)
Baca juga: