TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Calon Gubernur Jawa Barat, Rieke Diah Pitaloka menilai dalam Pilgub Jawa Barat masih terdapat berbagai kekurangan dalam pelaksanaannya. Salah satunya yaitu banyaknya warga yang tidak bisa menggunakan hak suaranya.
"Katanya ada 120 ribu buruh tidak bisa memilih, ada dua ribu tenaga kesehatan dan pasien tidak bisa memilih karena kekurangan kertas suara, masa kaya gitu," ujar politisi PDI Perjuangan, Minggu (24/2/2013).
Rieke juga mengatakan, pihaknya tengah mencoba mengumpulkan data-data terkait berbagai kejanggalan yang terjadi selama proses Pilgub berlangsung. Data tersebut nantinya akan dipergunakan jika memang diperlukan untuk melanjutkan ke proses hukum.
"Tim advokasi dan hukum sedang mengumpulkan data jumlah orang yang tidak bisa memilih. Ini kan melanggar konstitusi. Ini akan jadi dasar hukum, jika perlu mengadukan gugatan kenapa tidak. Calon lain juga saya pikir tidak akan terima begitu saja jika banyak pelanggaran," katanya.
Rieke melanjutkan, dia memperjuangkan berjalannya Pilgub yang berlangsung bersih dan adil bukan untuk mengejar kursi Gubernur. Ia mengatakan, puluhan juta rakyat Jabar akan menjadi korban jika pemilihan berjalan secara tidak adil.
"Kita peringatkan siapapun yang bermain-main dengan Pilgub Jawa Barat, bukan soal Rieke dan Teten jadi gubernur. Nasib 49,1 juta rakyat Jawa Barat sedang dipertaruhkan," tandasnya.