News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Kantor Polres Dibakar

Prajurit TNI OKU Kecewa Kasus Penembakan oleh Oknum Polri

Editor: Dewi Agustina
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Dua polisi yang menjadi korban aksi TNI di Ogan Komering Ulu (OKU) tiba di Rumah Sakit Bhayangkara Palembang, Kamis (7/3/2013), sekitar pukul 14.24. Keduanya dibawa dengan Helikopter untuk mendapat perawatan tim dokter.Kapolsek Martapura, Kompol Ridwan mengalami luka pukulan di muka kanan yang diduga kena pukulan senjata sedangkan Aipda Marbawi Aidi, anggota Polres OKU mendapatkan perawatan intensif di Rumah Sakit Bhayangkara Palembang.TRIBUN SUMSEL/ABRIANSYAH LIBERTO

TRIBUNNEWS.COM, PALEMBANG — Kodam Sriwijaya tengah menginvestigasi secara internal siapa provokator penyerbuan Mapolres Ogan Komering Ulu, Kamis (7/3/2013) kemarin. Ditengarai, kekecewaan prajurit Yon Armed 15 terkait kasus penembakan temannya oleh anggota Polri pada 27 Januari 2013 lalu yang tidak jelas titik terang penanganan hukumnya memicu insiden itu.

Demikian disampaikan Pangdam Sriwijaya Mayjen TNI Nugroho Widyotomo, saat dihubungi Kompas.com, Kamis (7/3/2013) seperti dikutip Tribunnews.com, Jumat (8/3/2013).

Pada 27 Januari, seorang anggota Yon Armed 15 melintas di depan pos polisi. Ia pulang dari pesta pernikahan temannya pada pukul 01.30 WIB. Prajurit itu berteriak "polisi gilo" kepada anggota Polri yang sedang berjaga.

"Polisi langsung tembak dan menewaskan prajurit itu," cerita Nugroho.

Pada Kamis (7/3/2013) pagi seharusnya diisi dengan olahraga. Beberapa prajurit menghadap Komandan Batalyon Armed 15/76, meminta izin untuk menyampaikan aspirasi damai. Mereka ingin bertemu Kapolres Ogan Komering Ulu untuk menanyakan sampai dimana proses hukum kasus penembakan temannya.

Proses itu sudah diambil alih Polda Sumatera Selatan dan belum ada titik terangnya. Namun, mereka kecewa karena Kapolres belum datang. Padahal, rencana kedatangan para prajurit itu sudah disampaikan sebelumnya.

Kekecewaan itu ditambah dengan kedatangan anggota POM TNI AD yang menghalangi niat aspirasi damai. Kekecewaan itu dilampiaskan dengan membakar dan melempar.

"Anggota kecewa, kenapa Kapolres tidak ada," kata Nugroho.

Tumpukan ketidakpercayaan pada proses penegakan hukum akhirnya pecah dalam bentuk aksi. Saat ini, Nugroho menyatakan, Kodam Sriwijaya tengah melakukan investigasi untuk menemukan provokator penyerbuan tersebut. Pimpinan Kodam dan Polda juga tengah mengupayakan langkah-langkah agar insiden tidak meluas.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini