Laporan wartawan Tribun Jogja, Mona Kriesdinar
TRIBUNNEWS.COM, SLEMAN - Kapolda DIY Brigjen Sabar Rahardjo berjanji takkan menutupi perkembangan kasus penyerangan berdarah di Lapas Kelas 2B Sleman, Sabtu dini hari lalu.
Ia berjanji, seluruh proses penyelidikan dilakukan transparan. Meski begitu, Sabar mengaku tak menargetkan kapan kasus itu bisa diungkap, hingga jelas indikasi siapa pelakunya.
"Pokoknya secepatnya, kalau sudah mendapatkan petunjuk atau hal-hal yang mengarah siapa pelaku, langsung diungkap. Enggak usah ditutup-tutupi," ujarnya seusai menghadiri acara sarasehan bertajuk Sinergisitas Penanganan Konflik Sosial di Gedung Serbaguna Kabupaten Sleman, Rabu (27/3/2013) pagi.
Sejauh ini, lanjut Sabar, sudah ada 45 saksi yang diperiksa terkait peristiwa tersebut. Mereka merupakan petugas lapas dan para tahanan, yang menyaksikan langsung eksekusi keempat korban penyerangan. Namun, Sabar mengaku belum bisa menyimpulkan siapa pelakunya.
Ia mengimbau masyarakat bersabar, hingga prosedur pemeriksaan selesai. Lantaran, semuanya harus berdasarkan fakta dan alat bukti yang diperoleh.
“Kami inginnya cepat, semakin cepat semakin bagus. Kami juga tidak mengulur-ulur, karena sampai sekarang memang masih diselidiki,” tuturnya.
Sabar kembali menjawab pertanyaan wartawan seputar renovasi ruangan tahanan. Menurutnya, sel tahanan di lantai tiga Gedung Reskrim memang rusak. Namun, upaya perbaikan sempat tertunda lantaran ada peristiwa penyerangan tersebut.
"Sebenarnya akan langsung diperbaiki usai pemindahan, namun terkendala kasus LP itu," cetusnya. (*)