News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Kelompok Bersenjata Serang Lapas

Kakanwil Kemenkumham Dapat Kronologi Kejadian dari Jejaring Sosial

Editor: Budi Prasetyo
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

PENYERBUAN LAPAS CEBONGAN - Salah seorang sipir Lapas Cebongan yang mengalami luka saat terjadi penyerangan di Lapas Cebongan, Sleman, DI Yogyakarta, Sabtu (23/3/2013). Pada Sabtu dini hari terjadi penyerangan yang dilakukan oleh sekelompok orang bersenjata yang menewaskan empat orang tersangka pelaku pembunuhan di Hugos Cafe yang ditipkan oleh Polda DI Yogyakarta di Lapas tersebut. (TRIBUNJOGJA/HASAN SAKRI GHOZALI)

TRIBUNNEWS.COM YOGYA, Kakanwil Kemenkumham DIY, Rusdianto mengaku juga mendapat informasi rentetan kronologi kejadian terkait kasus penyerbuan bersenjata di Lapas Cebongan, Seleman, dari jejaring sosial.

Selain statemen yang beredar itu menyinggung institusi kepolisian, menurutnya juga menyebut bahwa petugas Lapas Cebongan terlibat kongkalikong dengan polisi. Hal itu ditanggapi Rusdianto sebagai pernyataan yang tidak berdasar.

"Pernyataan itu malah bisa menggiring opini publik. Padahal petugas Lapas Cebongan sudah melakukan sesuai SOP. Petugas juga sudah di BAP. Jadi kalau tulisan di facebook itu menuduh petugas lapas kongkalikong, itu keliru," kata Rusdianto, semalam.

Rusdianto mengakui informasi dalam jejaring sosial itu terkesan begitu dalam. Dia menduga informasi itu sudah diolah kemudian disusun sebaik mungkin. Namun, dia menegaskan tidak benar jika petugas kongkalikong.

Jika benar data yang beredar itu sebagian berdasarkan fakta lapangan, Rusdianto pun enggan menduga adanya kebocoran oleh petugas. Lantas, siapa saja orang yang ada di dalam sel lokasi eksekusi itu pascaserangan, selain petugas LP dan polisi yang mengidentifikasi dan olah TKP? Rusdianto mengaku tidak mengetahui secara detail. "Saya tahu pukul 10.00 itu jenasah sudah dievakuasi," katanya.

Berdasarkan informasi Kalapas yang diterimanya, Rusdianto menyampaikan setelah itu ada pihak lain selain anggota polda DIY dan petugas LP.

Disebutkan, pada Sabtu malam pasca serangan, telah datang anggota dari Mabes Polri masuk ke sel lokasi eksekusi. Saat Minggu siang, menyusul datang dua anggota TNI AD masuk ke lokasi tersebut.

"Sampai saat Komnas HAM masuk ke sel itu pun kondisi belum dibersihkan," katanya.(ose)

Baca  Juga  :

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini