TRIBUNNEWS.COM, MAKASSAR -- Ketua Pengurus Besar Ikatan Pelajar Mahasiswa Luwu Raya (PB -IPMIL) Muh Said menilai pihak Kepolisian Polrestabes Palopo gagal memberikan rasa aman pada masyarakat pasca penetapan rekapitulasi hasil suara pemilihan Walikota dan Wakil Walikota Palopo, Minggu (31/3/2013).
"Pihak kepolisian seakan membiarkan kejadian ini. Kenapa sampai bisa kecolongan. Dimana perangkat Intel yang seharusnya tanggap melihat kejadian ini.," kata laki-laki yang akrab disapa Munzil ini, saat berkunjung di kantor Tribun Timur, Minggu (31/3/2013) malam.
Munzil mengatakan, anggaran pengamanan yang begitu besar berjumlah miliaran rupiah. Tidak sepatutnya terjadi seperti itu dengan membakar sejumlah kantor diantaranya kantor Walikota Palopo , Kantor Golkar Palopo, Kantor Harian Palopo Pos, Kantor Panwas Palopo dan Kantor Camat Wara Timur Palopo.
"Kami menilai Kapolrestabes gagal mengamankan, seharusnya bisa menjaga obyek-obyek vital. Kami berharap kepada Kapolda Sulsel untuk mencopot Kapolres Kota Palopo dari jabatannya," harapnya.
Kericuhan yang terjadi di kota Palopo yang diwarnai pembakaran sejumlah kantor, terjadi seusai Rapat Penetapan Rekapitulasi Hasil Perhitungan Suara Pemilu Walikota dan Wakil Walikota Palopo Putaran 2. Rapat Pleno Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD ) Kota Palopo di Kantor KPUD Kota Palopo. (Tribun Timur/hasan basri)