TRIBUNNEWS.COM, SUBANG -- Kondisi Sungai Cilamaya yang melintasi tiga kabupaten, yakni Kabupaten Subang, Karawang dan Purwakarta, sudah sangat tercemar. Menurut Kepala Badan Pengendalian Lingkungan Hidup Kabupaten Subang, Aminudin, tingginya tingkat pencemaran ini membuat sungai tersebut berstatus waspada.
"Sungai Cilamaya ini sangat tercemar karena menjadi tempat pembuangan limbah B3 bagi industri di tiga kabupaten," katanya melalui pesawat telepon, Minggu (31/3/2013).
Di Subang, kata Aminudin, kawasan indutri yang berada di lintasan Sungai Cilamaya ada di beberapa titik. Di antaranya di Kecamatan Cipeundeuy, dan ada beberapa lainnya di Kecamatan Patok Beusi. Pihaknya sudah mencatat pabrik-pabrik yang diduga kuat melakukan pencemaran.
Selain Sungan Cilamaya, kata Aminudin, di Kabupaten Subang juga terdapat dua sungai lainnya yakni Sungai Cipunagara dan Ciasem.
Namun, tingkat pencemaran limbah B3 di kedua sungai ini tidak semengkhawatirkan Sungai Cilamaya.
"Hanya saja, dua sungai ini memiliki tingkat sedimentasi yang tinggi karena kawasan hulu kedua sungai itu, yakni di daerah Subang Selatan, sudah mengalami deforestrasi yang begitu tinggi. Sehingga, bencana banjir kerap kali terjadi di wilayah utara Subang," katanya.
Untuk mengatasi masalah itu, kata Aminudin, pihaknya baru sebatas melakukan penanaman pohon keras di sepanjang aliran sungai tersebut. Terutama, di beberapa lahan kritis. Dengan harapan, bisa mengurangi sedimentasi itu sendiri.
"Deforestrasi hutan itu tidak hanya menghasilkan sedimentasi tinggi, tapi juga membuat sejumlah daerah menjadi rawan longsor. Seperti di Kecamatan Ciater, Cisalak, Serang Panjang, dan Sagala Herang," kata dia.(Treibun Jabar/men)