Laporan Wartawan Tribun Jabar, M Syarif Abdussalam
TRIBUNNEWS.COM, GARUT - Angkutan Kota jurusan Guntur-Sukawening berpenumpang enam orang masuk ke sebuah jurang di Kampung Cihanja, Desa Caringin, Kecamatan Karangtengah, Selasa (16/4/2013).
Danramil Sukawening, Kapten Arm Tjipto Utomo, mengatakan kecelakaan terjadi pukul 08.45 WIB. Saat itu, angkot dikemudikan sopir, Helman (32), dan membawa lima penumpang, yakni Oom (47), Evi (24), Tedi, Akun, dan Maman.
"Angkot saat itu melaju menanjak dekat jembatan. Tapi tidak kuat dan akhirnya malah mundur. Angkot akhirnya terjun ke jurang dengan kedalaman 20 meter, jatuh ke pinggir sungai di dasar jurang," kata Tjipto kepada Tribun Jabar (Tribunnews.com Network) di lokasi kejadian, Selasa (16/4/2013).
Saat mundur, tiga penumpang diantaranya berhasil loncat dari dalam angkot sehingga tidak terperosok ke jurang bersama angkot. Namun tiga lainnya tidak dapat menyelamatkan diri dan akhirnya dirawat di Puskesmas Sukawening.
Dari data di puskesmas tersebut, tiga penumpang yang dirawat karena mendapat luka di kepala, tangan, dan kaki ini adalah Oom, Evi, dan sopir angkot Helman. Sedangkan tiga lainnya yang bisa lompat sebelum angkot terjun ke jurang langsung diperbolehkan pulang.
Angkot bernomor polisi Z 1965 DJ itu, mendapat borongan untuk mengangkut barang belanjaan pesta pernikahan warga. Namun kini, bangkai angkot belum bisa dievakuasi dari dasar jurang.
"Warga masih berupaya mengangkat angkot itu dari dasar jurang. Mungkin nanti akan menggunakan alat berat untuk menariknya. Syukurlah, walaupun terjun setinggi 20 meter, tidak ada korban jiwa," kata Tjipto.
Seorang korban, Oom, mengatakan kala itu dirinya baru pulang dari pasar menuju rumahnya di Kampung Cihanja. Menurut Oom, saat menaiki tanjakan, angkot tersebut melaju sangat pelan.
"Mungkin tidak kuat. Kemudian sopir bertakbir dan semua penumpang panik sambil teriak karena angkot mundur. Tiga orang berhasil loncat saat angkot mundur dengan cepat. Tapi saya tidak bisa loncat, terlambat. Angkot keburu terjun dan saya lihat semua sudah berantakan," kata Oom yang masih terbaring lemah di puskesmas. (Sam)