Laporan Wartawan Tribun Timur, Rudhy
TRIBUNNEWS.COM, MAKASSAR - Bakal Calon Wali Kota Makassar Herfidha Attas mengaku tetap maju di Pilkada Makassar 18 September mendatang.
Namun Kepala Seksi Pemasaran Dinas Kelautan dan Perikanan Kota Makassar itu belum bisa bersikap bahkan masih bimbang dengan pilihannya apakah maju sebagai 01 ataupun 02.
"Sejauh ini, kami terus bersosialisasi untuk meningkatkan elektabitas," ujar Herfidha via telepon, Jumat (19/4/2013).
Namun ia mengaku, pihaknya tetap realistis melihat perkembangan survei kedepannya. Jika tidak menunjukkan kemajuan yang signifikan, maka Herfidha akan mengambil langkah konkrit dengan mengundurkan diri dari bursa pencalonan.
"Berbagai kegiatan telah kami lakukan sebagai bentuk keseriusan maju di Pemilukada mendatang. Tapi jika elektabilitas dan hasil survei tetap stagnan atau jeblok, secara otomatis saya tidak akan melanjutkan pertarungan itu," kata Fidha.
Menanggapi batalnya berpasangan dengan Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan Pemkot Makassar Syaiful Saleh yang juga merupakan atasan langsungnya, juru bicara Herfidha, Agung T mengatakan, sejak awal, tepatnya Maret lalu, Fidha telah memutuskan untuk tidak melanjutkan paket tersebut.
Alasannya, karena keduanya berasal dari background yang sama yakni dalam satu institusi pemerintahan. Tentunya, menurut Agung hal tersebut sangat sulit mendapat dukungan, apalagi untuk mendongkrak elektabilitas atau tingkat keterpilihannya di masyarakat.
"Keduanya pasti kewalahan bersaing dengan kandidat lainnya. Apalagi mereka bukan dari partai politik. Melainkan birokrasi," kata Agung.
Menurutnya, hal tersebut bukan karena faktor menang atau kalah di Pilwali mendatang. Namun bagaimana kita mampu berbuat yang terbaik untuk masyarakat Makassar," tambah Herfidha yang memiliki tagline "Saatnya Wanita Memimpin Makassar".
Dia menambahkan, dengan berpaketnya Muhyina Muin-Syaiful, tingkat kesukaan untuk dipilih masyarakat kian meningkat. Apalagi dipastikan keduanya dapat mengganggu suara calon wali kota Makassar dari Partai Golkar Supomo Guntur.
Bahkan menurutnya, tidak menutup kemungkinan suara pegawai pemerintah kota juga akan banyak beralih ke pasangan ini. Hal itu, lanjut Herfidha karena Muhina diketahui anak dari pengusaha Hj Najmiah yang selama ini banyak dekat dengan birokrasi pemkot.
Selain itu, Syaiful yang juga salah satu pejabat Pemkot Makassar juga dipastikan akan banyak menyerap suara Supomo dari kalangan pegawai mulai dari tingkat bawah hingga atas. (Rud)