News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Calon Legislatif

Kantongi 75 Ribu Suara di Sumut Melenggang Ke Senayan

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Sejumlah pengurus DPP PDI Perjuangan (PDIP) menyerahkan berkas daftar bakal calon legislatif sementara kepada petugas Komisi Pemilihan Umum (KPU) di Gedung KPU, Jalan Imam Bonjol, Jakarta Pusat, Senin (22/4/2013). Hari Senin ini merupakan hari terakhir partai politik (parpol) menyerahkan daftar caleg ke KPU. Warta Kota/Henry Lopulalan

Laporan Wartawan Tribun Medan Adol Frian Rumaijuk

TRIBUNNEWS.COM, MEDAN - Daftar Calon Sementara (DCS) Legislatif incumbent dari Sumut akan lebih menguntungkan dibandingkan dengan wajah baru pada pemilihan legislatif tahun 2014 mendatang.

Secara finansial dan fisik mereka lebih siap.

Tanpa mengurangi semangat para wajah baru yang akan turut berjuang untuk melenggang ke Senayan, tentu harus mampu mengumpulkan suara 75 ribu. Hal itu diungkapakn Ridwan Rangkuti Pengamat Politik dan Pemerintahan dari Universitas Sumatera Utara (USU) saat dihubungi Tribun Medan via seluler Minggu (28/4/2013) malam.

Dilihat dari posisi pemilihan legislatif tahun 2009, yang mengantarkan anggota DPR RI hanya dengan perolehan suara 55 ribu suara.
Sementara keuntungan lainnya bagi para incumbent adalah, mereka merupakan pengurus DPP partai, sehingga sangat berpengaruh kepada kebijakan yang akan diambil partainya.

Berbeda dengan mereka yang tidak merupakan kader partai dan bukan pengurus partai.

Variabel yang berpengaruh diantaranya bertambahnya jumlah Daftar Pemilih Tetap(DPT) sesuai dengan pemilihan Gubernur Sumut 2013.

Tentu menjadi salah satu factor yang harus dipertimbangkan. Hanya saja, menurut Ridwan penggalangan suara di angka 75 ribu sesungguhnya tidak akan sulit.

Contohnya saja di Dapil Sumut I, jika bisa menguasai suara tiga kecamatan di salah satu kabupaten, akan mampu mencapai suara tersebut. Hal ini yang perlu dipelajari para incumbent yang belum mengenal Sumut yang sesungguhnya.

“Pragmatisme pada setiap pemilihan kepala daerah maupun pemilihan legislatif tahun 2009, money politic yang dominan juga menjadi faktor yang tak terabaikan,” ujarnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini