Laporan Reporter Tribun Jogja, Ikrob Didik Irawan
TRIBUNNEWS.COM, SOLO - Para penumpang pesawat terbang yang turun dan berangkat di Bandara Adi Soemarmo disambut oleh atraksi tarian-tarian. Mereka semakin terkagum-kagum karena para penari tersebut ternyata adalah siswa dari SMKN 8 Solo.
Aksi menari tersebut adalah bagian dari acara "Solo Menari 24 Jam" menyambut Hari Tari Sedunia. Selain sejumlah jalan protokol di Solo, bandara internasional tersebut juga menjadi arena menari. Prabu Wibowo adalah satu dari sekian banyak penumpang yang terkagum-kagum saat keluar dari pintu kedatangan.
Sebab bukan gerombolan orang penjemput penumpang yang ada di depan pintu, melainkan atraksi menari oleh puluhan orang. “Bagus sekali sambutannya. Baru pertama kali ini saya melihat ada tari-tarian di bandara.
"Solo memang Kota Budaya,” kata pria yang baru saja turun setelah menempuh perjalanan dari Jakarta ini, Senin (29/4/2013).
Prabu tak langsung melanjutkan perjalanan ke Kota Solo. Ia mengeluarkan kamera ponselnya lalu merekam aksi para penari yang mengenakan kostum ala pewayangan itu. Cukup lama pria 37 tahun ini merekam, sekitar 10-an menit.
“Nonton tarian dulu sajalah, lumayan untuk menghilangkah lelah perjalan,” kata pria yang ke Solo untuk urusan bisnis.
Ada sekitar 50 penari dari kelas 1 SMKN 8 Solo yang menari. Mereka dibagi dalam empat kelompok yang menarikan empat tarian. Aksi itu mereka lakukan tepat di depan pintu keberangkatan. Empat tarian tersebut yakni Retno Ngayuho, Eko Prawiro, Jatayu, dan Merak.
“Kebetulan para siswa kebagian menari di sini. Meski jauh dari Kota Solo, mereka tetap semangat,” kata Bambang Suhendro, koordinator para siswa.
Tarian yang cukup menarik perhatian seisi bandara adalah tarian merak. Tarian itu dilakukan oleh sekitar 14 orang siswi.
Mereka mengenakan kostum warna-warni yang mencolok layaknya bulu-bulu merak. Mereka juga mengenakan dua buah selendang di kiri kanan yang dikepak-kepakkan mirip sayap.
“Tarian itu memang terinspirasi dari burung merak yang melompat-lompat gembira,” kata Bambang lagi.