TRIBUNNEWS.COM BENGKULU, - Empat korban penembakan yang terjadi di Kecamatan Muara Rupit, Kabupaten Musi Rawas, Sumsel, Senin (29/4/2013) dimakamkan oleh keluarga dan ratusan massa.
Laporan dari lapangan, Selasa (30/4/2013) menyebutkan, tiga korban tewas yaitu Mikson (35), Apriyanto (18) dan Suharto (18) dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum Rupit dalam satu lubang.
Sedangkan satu korban lainnya Padilah (45) dimakamkan di Desa Pantai atau sekitar satu kilometer dari Desa Rupit. Sedangkan 10 korban penembakan lainnya masih dirawat di Rumah Sakit Kota Lubuklinggau.
Syarif Hidayat, tokoh masyarakat Musi Rawas Utara (Muratara) mengatakan, pihaknya mengecam peristiwa penembakan tersebut karena sudah melanggar Hak Asasi Manusia (HAM).
Penembakan itu, kata dia, dilakukan oknum secara membabi buta dengan jarak sekitar lima meter saat petugas akan membubarkan massa dengan menggunakan peluru tajam.
"Kami berupaya menenangkan massa untuk tidak berbuat anarkis dan bisa membuka blokade jalan lintas Sumatera tersebut karena menyangkut kepentingan umum," ujarnya.
Meskipun situasi lalu lintas di jalan nasional itu hingga saat ini masih lumpuh total, namun diharapkan dapat terbuka setelah Gubernur Sumsel Alex Nurdin, Pangdam II Sriwijaya Mayjen TNI Mayjen TNI Nugroho Widyotomo dan Kapolda Sumsel Irjen Pol Saud Usman Nasution berada di lokasi.
"Kami bersama tokoh masyarakat lainnya ikut menetralisir massa supaya bisa membuka jalan tersebut karena tidak hanya melumpuhkan lalu lintas kendaraan umum, namun akan berdampak pada perputaran roda perekonomian masyarakat," tandasnya.
Data dihimpun dari lapangan menyebutkan, korban meninggal adalah Suharto (17), Matdo (50), Fadila (45), dan Rinto (17). Sedangkan korban luka tembak dan kini dirawat di rumah sakit antara lain Yopi (19), Andi (19), Diki (28), A Rico (25), Sahari (57), dan Koko (36).