Laporan Wartawan Tribun Kaltim, Niko Ruru
TRIBUNNEWS.COM, NUNUKAN - Dari Bandara Sungai Sembilang, Nunukan 15 pemuda membawa lari obor 100 Tahun Injil Masuk Toraja (IMT). Sebelumnya obor itu dibawa dari Tanah Toraja, Sulawesi Selatan ke Tarakan. Dari Tarakan, obor itu kemudian dibawa Suwarna dan tiba di Nunukan pagi sekitar pukul 07.30 Wita.
Setelah doa, obor itu kemudian diarak para pemuda yang mengenakan tiga kostum berbeda masing-masing biru tua lima orang, biru muda lima orang dan baju berwarna ungu sebanyak lima orang.
Dari Bandara Nunukan, para pemuda itu berlari melalui route Jalan TVRI, Alun-Alun, Jalan Ahmad Yani, Pasir Putih dan berakhir pukul 08.15 di Gereja Toraja, Jalan Sutanto, Nunukan.
Sepanjang jalan, sejumlah polisi lalu lintas ikut mengawal. Puluhan kendaraan roda empat, ikut menyertai peristiwa mengenang masuknya Injil yang dibawa Pendeta Aris van de Loosdrecht dari Belanda ke Toraja pada 1913 silam.
Sesampainya di Gereja Toraja, obor itu lalu diserahkan kepada Ketua I Panitia 100 Tahun Injil Masuk Toraja Kabupaten Nunukan Frans Sumule. Sementara sebuah Alkitab berukuran jumbo diserahkan kepada Ketua Badan Musyawarah Antar Gereja (BAMAG) Nunukan yang juga Wakil Ketua DPRD Nunukan Ruman Tumbo.
Dari Frans Sumule, obor itu diserahkan kepada para pendeta dari berbagai denominasi geraja yang juga hadir di sana. Terakhir, obor dan Alkitab itu diletakkan di Tugu Peringatan 100 Tahun Injil Masuk Toraja, yang berdiri di bagian depan sebelah kanan Gereja Toraja.