Laporan Wartawan Tribun Kaltim, Niko Ruru
TRIBUNNEWS.COM, NUNUKAN - Kehadiran obor 100 Tahun Injil Masuk Toraja (IMT) disambut meriah warga Kristiani di Kabupaten Nunukan. Sejak di Bandara Nunukan, Sabtu (4/5/2013), sejumlah gadis menarikan Tari Pagellu, tarian khas Suku Toraja. Tarian yang sama juga kembali dibawakan saat obor tersebut tiba di Gereja Toraja, Jalan Sutanto, Nunukan.
Ribuan warga Toraja tumpah ruah di jalan raya, depan Gereja Toraja. Begitu obor tiba, mereka disuguhkan Tari Pagellu. Tak berapa lama, setelah doa syukur, pihak panitia lalu menggelar tari massal Tari Dero.
Melalui pengeras suara dari mobil milik Pemda Nunukan yang dipinjamkan, lagu diputar mengiringi ratusan orang yang larut menari dengan membentuk lingkaran. Wakil Ketua DPRD Nunukan Ruman Tumbo dan anggota DPRD Nunukan Agustinus serta sejumlah pejabat Pemkab Nunukan ikut larut berbaur bersama ratusan warga lainnya.
Sementara puluhan personil Brimob Polda Kaltim dan Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika Nunukan, ikut mengamankan pelaksanaan acara itu. Selama acara berlangsung, Jalan Sutanto harus ditutup karena banyaknya warga yang hadir.
Hidangan dari hasil kebun seperti singkong dan jagung menjadi jamuan untuk warga yang merayakan 100 Tahun IMT, yang berpusat di Gereja Toraja.
Pendeta maupun jemaat dari denominasi gereja, disatukan melalui acara tersebut. Acara kemudian dilanjutkan dengan kebaktian dan berakhir dengan lomba kata berantai yang digelar panitia.
Acara yang digelar ini untuk mengenang masuknya injil yang dibawa Pendeta Aris van de Loosdrecht dari Belanda ke Toraja pada 1913 silam. Aris kemudian tewas setelah dibunuh warga Toraja yang diinjilinya saat itu.