Tribunnews.com, Garut - Pos Pengamatan Gunung Papandayan menyatakan semburan gas beracun dari kawasan puncak Gunung Papandayan, Kabupaten Garut, Jawa Barat, sulit diprediksi.Gunung ini ditetapkan berstatus siaga, salah satunya juga karena semburan gas beracun yang dapat keluar sewaktu-waktu tanpa ada tanda kegempaan.
"Gas beracun Gunung Papandayan tidak bisa dilihat bahkan diprediksi, makanya dilarang ada aktivitas masyarakat radius dua kilometer dari puncak gunung," kata Petugas Pos Pengamatan Gunung Papandayan, Momon di Garut, Selasa (7/5/2013). Semburan gas beracun dari kawah gunung ini, imbuh dia, tak diawali dengan aktivitas kegempaan apa pun yang bisa terekam seismograf.
Momon mengatakan sampai sekarang belum terdeteksi adanya semburan gas beracun. Pos pengamatan baru mendapatkan peningkatan aktivitas kegempaan. Tapi dia mengatakan aktivitas kegempaan pun pada Selasa (7/5/2013) sudah lebih rendah dibandingkan Senin (6/5/2013).
"Bisa dikatakan aktivitas menurun, tapi tidak tahu nanti bisa saja naik lagi atau turun, makanya status masih ditetapkan siaga," kata Momon. Gunung Papandayan ditetapkan berstatus siaga pada Minggu (5/5/2013).