Laporan Wartawan Pos Kupang, Frans Krowin
TRIBUNNEWS.COM, KUPANG -- Kabar Yohanes Sina Lewar alias Anis, seorang pria beristri dan sudah punya tiga anak, membawa lari Melati (bukan nama sebenarnya) tersebar di Sikka. Anis pun dikait-kaitkan memiliki kemampuan menghipnotis.
Kades Lewonama, Andreas Mado Lewar menuturkan, ia menerima kabar, bahwa kemungkinan Anis menghipnotis korban. Anis melakukan itu karena memiliki "ilmu perasuk sukma" saat berguru di Delang, Larantuka, beberapa waktu lalu. "Ilmu" itu yang dimanfaatkan Anis untuk menaklukan setiap perempuan yang diingininya.
Khabar itu, ungkap Ande Mado, mungkin ada benarnya, karena saat bekerja di Maumere, Anis menghamili dua perempuan sehingga yang bersangkutan dikenai denda adat masing-masing Rp 50 juta. Anis juga dijebloskan ke dalam sel oleh aparat Polres Sikka, atas perbuatannya tersebut.
Ketika kembali ke Larantuka, Anis juga melakukan hal serupa terhadap sejumlah perempuan di Larantuka. "Ada orang pintar yang menyampaikan bahwa Anis punya kemampuan menghipnotis yang didapat saat berguru di Delang. Ilmu perasuk sukma itu sudah mendarahdaging, sehingga kapan saja pelaku bisa melakukan hal seperti itu," tutur Ande Mado Jumat (10/5/2013) malam.
Dengan demikian, lanjut dia, kasus yang dilakoni Anis bukan yang pertama atau kedua tetapi yang kesekian kali. "Kami sangat menyesalkan sikap Anis ini. Kami minta siapa pun yang melihat atau menampung Anis, tolong sampaikan kepada kami atau melaporkannya kepada polisi dan babinsa," tandas Ande Mado.
Saat ini, katanya, keluarga sedang berusaha untuk mengembalikan kesadaran Anis seperti sedia kala. Keluarga juga telah meminta jasa 'orang pintar' untuk membantu memulangkan Anis bersama korban.
"Kami sedang menunggu mudah-mudahan dalam satu dua hari ini, Anis dan korban pulang. Kalau Anis dan korban pulang, maka kami langsung berusaha mengembalikan kesadaran Anis dengan mengantarnya ke orang pintar," tutur Ande Mado. *