TRIBUNNEWS.COM, SUBULUSSALAM - Satgas SAR Kota Subulussalam bersama aparat kepolisian dan warga setempat, Minggu (12/5/2013), berhasil mengevakuasi seorang lagi korban insiden mobil terjun ke jurang sedalam 120 meter di Kawasan Kedabuhen, Desa Lae Ikan, Kecamatan Penanggalan.
Jenazah korban berjenis kelamin pria itu ditemukan sekitar pukul 13.30 WIB oleh warga yang sedang memancing di Sungai Lae Kombih, kawasan Pelayangan, Desa Buluh Dori, Kecamatan Simpang Kiri, atau berjarak sekitar 21 kilometer dari lokasi kejadian.
Pantauan Serambi (Tribunnews.com Network) di lapangan, proses evakuasi sedikit sulit lantaran kondisi arus sungai dan posisi mayat yang berada jauh sehingga harus menggunakan speed boat.
Jenazah korban berhasil dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Subulussalam sekitar pukul 15.30 WIB. Mayat yang mulai membusuk itu mengalami kerusakan pada sebagian tubuhnya, seperti mata, sehingga sulit dikenali.
Di lokasi RSUD tampak ratusan warga termasuk sanak famili korban berkerumun untuk melihat sosok jenazah guna memastikan apakah mereka mengenalinya. Namun, hingga berita ini diturunkan, jenazah korban belum berhasil diidentifikasi.
"Tadi saya pikir saudara saya, tapi rupanya bukan dia," kata Ustad Zakirun, salah seorang keluarga korban.
Hal senada disampaikan Sabar Solin (29), warga Sibande, Kecamatan Sitellu Tali Urang Jehe (STTUJ), Pakpak Bharat, Sumatera Utara. Sabar merupakan keponakan Manggorom Bancin (40), sopir mobil nahas milik pengangkutan DR Himpak (Dairi Raya Himpunan Masyarakat Pakpak).
Menurut Sabar, ciri-ciri pamannya berpostur gemuk dan pendek. Sabar juga mengaku kalau pamannya tersebut memang sudah cukup lama berprofesi sebagai sopir angkutan.