TRIBUNNEWS.COM – Meski gembong geng motor bernama Mardiyanto alias Klewang sudah ditahan, para kepala sekolah, guru, dan siswa di Pekanbaru harus tetap waspada.
Sebab sekolah menjadi lahan perekrutan anggota geng motor, terutama sekolah yang memiliki basis anak-anak nakal.
Pelajar yang berhasil direkrut tersebut delapan di antaranya sudah ditahan dan ditetapkan sebagai tersangka pelaku tindak kriminal.
Keenam pelajar ini ditangkap Senin (13/5/2013) lalu, dari sejumlah SMA sederajat di Pekanbaru.
Informasi sekolah menjadi basis perekrutan geng motor pimpinan Klewang, disampaikan Kapolresta Pekanbaru, Kombes Adang Ginanjar, dalam ekspos tindak kriminal yang berhasil diungkap jajarannya dalam sepekan terakhir di ruang Mapolresta, Selasa (14/5/2103).
Dijelaskan Adang, menurut keterangan Klewang, di setiap sekolah kawanan geng motor ini menempatkan satu anggota berpengaruh untuk melakukan perekrutan.
Penempatan anggota ini dikhususkan buat sekolah yang memiliki basis anak-anak nakal.
"Mereka membangun jaringan di sekolah-sekolah juga dengan menampatkan satu anggota berpengaruh. Perekrutan pelajar paling mudah tentunya di sekolah yang mereka nilai memiliki basis anak-anak nakal," kata Adang.
Setelah berhasil melakukan perekrutan, apakah itu di sekolah maupun di tempat lain, anggota baru wajib menjalani serangkaian tradisi dalam sistem kaderisasi geng motor pimpinan Klewang.
Dimulai dari setiap anggota baru harus melakukan perkelahian dengan anggota lama.
Biasanya anggota lama yang adu ini adalah anggota kepercayaan Klewang dengan sebutan panglima.
Jumlah panglima ini enam orang.
Perkelahian ini dilakukan di kompleks Stadion Utama Riau dan di rumah Klewang di Kecamatan Tambang, Kampar.
Siapapun yang menang dalam perkelahian akan diangkat menjadi panglima atau tangan kanan Klewang.