TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Direktur Lembaga Kajian dan Survei Nusantara (Laksnu) Gugus Joko Waskito mengatakan, rakyat Jawa Timur sedang dipertontonkan sinetron politik.
Fakta yang dilakukan pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Soekarwo-Gus Ipul yang membawa seluruh pendukungnya, termasuk dua partai non parlemen yang sudah mendukung dan mendaftarkan Cagub lain (Khofifah-Herman), adalah bentuk 'kepanikan' Soekarwo-Gus Ipul.
"Tampak sekali mereka tidak ingin Khofifah maju sebagai cagub. Rakyat Jawa Timur sedang dipertontonkan 'sinetron politik' yang jelas-jelas jauh dari sifat demokratis. Pak De sedang 'galau' rupanya. Kalau strategi politik, itu strategi politik yang salah, narsis," tutur Gugus, Senin (20/5/2013).
Karena, lanjutnya, kalau Khofifah dijegal, maka ia tidak bisa mencalonkan. Karena syarat dukungan partai, maka pendukung Khofifah akan lari ke Bambang DH-Said Abdullah.
"Itu mungkin di luar perkiraan Soekarwo-Gus Ipul," katanya.
Sebagai gubernur dan wakil gubernur, papar Gugus, mereka harusnya memberikan keteladanan terhadap masyarakat Jatim, pendidikan politik yang santun dan demokratis dalam proses Pilgub Jatim.
"Menyitir pidato politik Anas Urbaningrum waktu mengundurkan diri sebagai Ketum Demokrat, Ke depan akan dipertontonkan, apakah Demokrat partai yang sadis atau santun, partai yang demokratis atau tidak, saat ini Rakyat Jatim akan melihat nyata, Soekarwo yang Ketua Demokrat Jatim kira-kira melakukan hal itu apa tidak," urainya. (*)