TRIBUNNEWS.COM, TANJUNGPINANG - Warga masyarakat Sei Carang RW 8 KM 8 Kota Tanjungpinang tiba-tiba menghentikan truk yang mengangkut bauksit melintas di jlan KM 8 tepatnya di belakang RSUP Provinsi Kepri, Senin (3/6/2013) sore.
Dalam aksi tersebut, puluhan warga sempat emosi melihat sopir lori yang tidak mengindahkan penyetopannya. Padahaal sudah jelas-jelas puluhan warga berdiri di tempat itu untuk menyuarakan tuntutan atas transportasi penambang bauksit selama ini.
Muslim Ketua RW 4 Sei Carang menuturkan, aksi yang mereka lakukan kali ini adalah untuk kejelasan kepada masyarakat. Pasalnya, selama ini pihak tambang yang melakukan aktifitas tidak memberikan sumbangsih kepada warga sekitar. "Di sini kita meminta transparansi saja. Selama mereka beraktifitas di sini, masyarakat hanya mendapatkan debu," ucap Muslim.
Sebelumnya sudah ada pertemuan antara pihak warga dan penambang. Namun dari hasil kesepakatan tidak ada satupun yang diterima pihak masyarakat. "Selama ini tidak jelas, ada beberapa orang dari warga disini sempat membicarakan masalah ini. Saya tidak mau nanti pihak warga mengira perangkat RT dan RW ada main dengan penambang. Maka dari itu, sekarang kita mau bertemu dengan pihak penambang membicarakan masalah ini bersama-sama," ucapnya lagi.
Warga menuntut fasilitas dan rumah ibadah kepada penambang bauksit. "Kita cuma minta ada kontribusinya kepada kami," tutupnya. Akhirnya penambang bauksit akan membahas masalah ini. Warga sempat memagar jalur yang dilintasi truk truk bauksit di lintasan tempat tongkang yang akan loading. "Kita akan menutup jalan ini sampai ada kesepakatan dari mereka," ucap warga yang lain. (koe)