TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG -- Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) memasang kembali sejumlah alat pemantau aktivitas vulkanik Gunung Tangkuban Parahu yang pada beberapa minggu lalu hilang dicuri.
Dengan kembali dipasangnya sejumlah alat pemantau seperti seismometer, repeater, baterry accu, dan peralatan lainnya, meringankan tugas para pemantau gunung api di pos pengamatan Gunung Tangkubanparahu. Sebab mereka tak perlu lagi melakukan pemantauan dengan cara manual seperti yang mereka lakukan dalam beberapa minggu terakhir.
"Sekarang kami tidak perlu lagi melakukan pemantauan di areal kawah atau mengukur gas seperti minggu-minggu lalu," ujar petugas pemantauan Gunung Tangkubanparahu, Ilham Mardikayanta, saat ditemui di Pos Pengamatan Tangkubanparahu, di Desa Cikole, Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat (KBB), Kamis (6/6/2013).
Ilham mengatakan pekan lalu petugas telah memasang seismometer yakni alat untuk mengukur getaran di areal kawah. Dengan adanya alat tersebut, kata Ilham, setiap getaran atau aktivitas vulkanik Gunung Tangkubanparahu sekecil apa pun akan terpantau.
Berbeda dengan minggu lalu, saat wilayah Lembang dan sekitarnya diguncang gempa bumi dengan kekuatan 3,4 Skala Richter (SR), getaran gempa tersebut tidak terekam seismograf akibat hilangnya seismometer yang dipasang di areal Kawah Ratu.
"Waktu gempa itu kami juga sempat was-was karena khawatir gempa itu akan berdampak pada peningkatan aktivitas Tangkubanparahu. Apalagi gerakan gempanya sama sekali tidak terekam di alat kami," ujar Ilham.
Ilham berharap hilangnya sejumlah peralatan pemantau aktivitas vulkanik Gunung Tangkubanparahu, menjadi pelajaran berharga bagi masyarakat sekitar agar bersama-sama menjaga peralatan yang dipasang di areal kawah untuk memantau aktivitas Gunung Tangkubanparahu.
"Kami juga berharap pelakunya segera ditangkap pihak berwajib. Pencurian itu benar-benar dapat membahayakan masyarakat luas," ujarnya.
Hingga saat ini, kasus pencurian peralatan seismometer di Gunung Tangkubanparahu memang masih belum terungkap. Polisi masih kesulitan untuk mencari pelaku pencurian yang sudah terjadi beberapa kali itu.
Kanit Reskrim Polsek Lembang AKP Taryanto mengatakan tim gabungan dari Polsek Lembang, Polres Cimahi, dan Polda Jabar masih terus melakukan penyelidikan guna mengetahui motif dan pelaku pencurian alat pemantau gunung api tersebut.
"Kami masih menghimpun data dan memeriksa sejumlah saksi. Mudah-mudahan kasus ini segera terungkap dalam waktu dekat," kata Taryono kepada wartawan, Kamis (6/6/2013).
Sebelumnya seperti diberitakan Tribun, beberapa peralatan yang biasa digunakan untuk memantau aktivitas kawah Gunung Tangkubanparahu hilang digondol maling. Beberapa peralatan yang dicuri tersebut di antaranya seismometer dan battery accu yang dipasang di sekitar areal kawah.
"Hilangnya alat pemantau ini tentunya mengganggu kegiatan pemantauan aktivitas vulkanik Gunung Tangkubanparahu," kata Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Surono dalam siaran persnya yang diterima wartawan, belum lama ini. (zam)