TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG -- Wali Kota Bandung Dada Rosada setelah menghilang di depan publik akhirnya muncul di sidang Paripurna DPRD Kota Bandung, Jumat (14/6/2013).
Dada hadir dalam Rapat Paripurna Penyampaian Rekomendasi DPRD tentang Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Akhir Masa Jabatan (AMJ). Dada tiba sekitar pukul 14.30 WIB, menggunakan kemeja putih, jas abu-abu, dan dasi motif kotak-kotak warna hitam dan putih.
Sebelum membacakan LKPJ, Dada menyampaikan ucapan duka cita meninggalnya Taufiq Kiemas. "Semoga amal ibadah Pak Taufiq diterima di sisi Allah SWT, dan masuk surga. Sayang sekali saya tidak bisa melayat karena sedang sakit," ujar Dada dengan suara serak.
Usai paripurna, Dada dikerubuti wartawan tapi Dada tak berkomentar karena mau salat ashar dan mengajak wartawan untuk wawancara di ruang kerjanya.
Dada berceritera bahwa dirinya tidak tampil di depan publik karena sakit dan perlu isitirahat. "Saya sering bolak-balik Jakarta diperiksa KPK sebagai saksi dan terakhir diperiksa dihentikan oleh pemeriksa, karena tensi tinggi," ujar Dada.
Dada mengatakan tensi darahnya mencapai 185/90, padahal normalnya 120/80. "Semula tekanan darah saya rendah. Sehingga harus makan daging. Sekarang malah darah tinggi," ujar Dada.
Dada bersyukur kondisinya sudah kembali pulih bahkan hari ini Sabtu (15/6) akan membuka basket bersama masyarakat di Gor C-Tra Arena, Bandung.
Saat ditanya tekanan darah tinggi apakah akibat stres bolak balik diperiksa KPK, Dada menjawab, "kalau stres itu manusiawi dan alamiah, semua orang pasti akan stres. Wali kota juga manusia bisa karena masuk angin, kedinginan AC di mobil," ujar Dada.
Untuk menghindari stres menurut Dada banyak istrirahat, memilih tayangan TV dan mengurangi baca koran.
"Kalau obat stres, bertemu teman-teman seperti sekarang dengan wartawan, terima SMS yang mendoakan dan terima kiriman foto yang menghibur," ujar Dada. (tribun jabar/tsm)