TRIBUNNEWS.COM, MEDAN - Kapolresta Medan AKBP Nico Afinta, tidak menampik pihaknya kecolongan atas demo anarkis pada Senin (17/6/2013) lalu.
"Kami kecolongan, karena biasanya untuk melakukan unjuk rasa harus melayangkan surat pemberitahuan tiga hari sebelumnya, sementara di Nommensen tidak ada pemberitahuan," tutur Nico, Selasa (18/6/2013).
Ia berdalih, polisi sudah mengerahkan seluruh personelnya untuk mengamankan titik penting di Kota Medan, seperti DPRD Sumut, Kantor Pertamina, Konsulat AS, Kantor Gubernur, Kediaman Gubernur, Bandara Polonia, dan Pintu Tol Tanjungmorawa.
"Sehingga sudah dibagi ke seluruh titik itu, di Nommensen kan kerusuhan terjadi saat mau diumumkannya kenaikan BBM. Memang sebelum kami tempatkan intel untuk mengawasi aksiĀ mahasiswa Nommensen," paparnya.
Manajemen restoran cepat saji KFC Sutomo Jalan Perintis Kemerdekaan Medan, mengklaim kerugian akibat aksi penjarahan dan pembakaran yang dilakukan massa pada Senin malam, mencapai Rp 2 miliar.
"Kerugian kurang lebih sebesar Rp 2 miliar lah, mulai dari tiga sepeda motor, meja, kursi, perangkat wifi dari lantai satu hingga lantai dua. Kalau mau demo ke depan pikir-pikir dulu lah," kata Ridwan, Store Manager KFC Sutomo di Mapolresta Medan, Selasa. (*)