TRIBUNNEWS.COM KEDIRI, — Satu peleton anggota Kepolisian Resor Kediri Kota, Jawa Timur, Jumat (28/6/2013), melakukan razia terhadap setiap mobil boks sebagai bentuk penghadangan terhadap kemungkinan masuknya dinamit atau bahan peledak yang hilang di Jawa Barat beberapa waktu lalu.
Penghadangan itu dilakukan di beberapa akses perbatasan keluar masuk kota serta titik-titik yang dianggap sebagai jalur rawan.
Setiap mobil boks yang lewat diberhentikan dan diperiksa barang bawaannya. Beberapa mobil pribadi juga tak luput dari pemeriksaan, seperti yang nampak saat razia di Jalan Yos Sudarso.
Wakil Kepala Polres Kediri Kota Komisaris Polisi I Made Arjana mengatakan, selama ini memang belum ada indikasi masuknya dinamit yang hilang itu di wilayah Kediri. Namun, menurutnya, tetap perlu dilakukan langkah antisipatif untuk membatasi gerak pelarian pembawa dinamit.
"Kita antisipasi dan lakukan giat untuk mempersempit ruang gerak mereka," kata Kompol I Made Arjana saat ditemui di lokasi penghadangan.
Langkah tersebut, menurut Arjana, akan terus dilakukan hingga situasi keamanan dan ketertiban normal kembali sehingga masyarakat kembali dapat beraktivitas dengan baik.
Sepanjang penghadangan yang mulai dilakukan sejak pagi tadi, belum ada laporan penemuan barang mencurigakan atau bahkan bahan peledak.
Sebelumnya diberitakan, 250 dinamit komersial milik PT MNK yang sedang dalam perjalanan dari Subang menuju Bogor dinyatakan hilang di daerah Cigudeg. Polisi saat ini masih terus melakukan penyelidikan untuk mengungkap peristiwa itu.