TRIBUNNEWS.COM , BLITAR - Sebanyak 120 imigran asal Timur Tengah, ditangkap di rumah Samuji (45), warga Dusun Sumbermangku Rt 01/Rw 01, Desa Tapakrejo, Kecamatan Kesamben, Kabupaten Blitar, Senin (1/7/2013) dini hari sekitar pukul 03.00 WIB.
Saat ditangkap, mereka hendak berangkat ke Pantai Jolosutra, Kecamatan Wates, Kab Blitar, yang berjarak sekitar 15 km dari rumah Samuji. Sepertinya, mereka sudah ditunggu kapal yang akan membawanya perjalanan ke Australia.
Namun sebelum menuju ke pantai selatan itu, mereka transit dulu di rumah Samuji. Informasinya, mereka baru datang dari Jakarta dengan menumpang tiga bus. Namun, sebelum berangkat, petugas menciumnya dan langsung menangkapnya.
"Saat ditangkap, mereka sedang siap-siap hendak berangkat ke Pantai Jolosutra, dengan dikoordinir tiga orang," kata AKBP Dirin, Kapolres Blitar, Senin (1/7/2013).
Ketiga orang yang mengkoordinir para imigran itu adalah Siswanto (35), menantunya Samuji, yang asal Banyuwañgi, dan dua temannya, Andik Arif (27), warga Sulawesi Tengah, serta Juhaidi (30), warga Sumbawa, Nusa Tenggara Barat. Saat ini ketiganya diperiksa di Polres Blitar, termasuk ketiga busnya, juga diamankan.
Dari ke-120 imigran itu tak hanya laki-laki namun juga ada perempuannya. Bahkan, terlihat ada anak-anak juga. Informasinya, anak-anak berjumlah sekitar 20 orang. Saat ini mereka masih diamankan di Hotel Holy, Desa Ngereco, Kecamatan Selorejo, Kabupaten Blitar.
"Setelah dievakuasi dari rumah warga, mereka kini berada di hotel. Anggota masih mendatanya. Mereka sangat sulit diajak koordinasi dan selalu menghindar," ujar Dirin. Hasil penyidikan sementara, papar dia, mereka mau pergi ke Australia, dengan alasan mencari suaka politik," katanya.