TRIBUNNEWS.COM, SUMEDANG - Pembagian Bantuan Langsung Sementara Masyarakat (BLSM) mulai dibagikan di Sumedang, Jawa Barat.
Namun, beberapa desa dan kelurahan yang belum mendapat giliran pembagian BLSM, dirundung kecemasan diprotes warga.
Sebab, dari data BLSM yang mereka terima, banyak keluarga yang tidak mampu tak mendapat BLSM. Sumedang mendapat jatah BLSM mencapai 74 ribu lebih Rumah Tangga Sasaran (RTS). Data ini sama dengan penerima jatah beras miskin (Raskin).
"Data penerima BLSM tidak sesuai dengan kenyataan warga miskin di daerah kami. Malah, ada janda yang seharusnya mendapat BLSM, tidak masuk, tapi seorang bujangan tercatat menerima," ungkap Ketua RW 01 Kelurahan Situ, Kecamatan Sumedang Utara Priyo Bagio kepada Tribun Jabar (Tribun Network), Minggu (7/7/2013).
Di daerah Priyo, juga banyak janda yang masuk kategori tidak mampu, tapi tak mendapat BLSM.
"Setiap ada bantuan pasca-kenaikan BBM, datanya selalu berbeda, dan pihak RT serta RW yang akhirnya diprotes warga," katanya.
Pada 2011, Priyo menjadi petugas pendata dan keluarga miskin di Kelurahan Situ, yang jumlahnya mencapai 1.050 KK.
"Tapi, sekarang hanya 419 KK. Banyak yang tidak terdaftar," ujarnya.
Priyo mengaku, banyak warga yang menanyakan kapan BLSM dibagikan, dan meraka menanyakan apakah masuk daftar.
"Kami bingung menjelaskannya, karena banyak yang tak mampu tapi tidak dapat," tuturnya.
Di beberapa kecamatan, sudah sejak minggu lalu BLSM disalurkan di kantor-kantor pos kecamatan. Sedangkan untuk kawasan Sumedang kota, pembagian BLSM mulai dilakukan Minggu (7/7/2013).
Bahkan, sampai sore antrean di Kantor Pos Sumedang masih terlihat. (*)