News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Gempa di Aceh

Tanggap Darurat di Aceh Bisa Saja Diperpanjang

Editor: Dewi Agustina
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Petugas medis melihat hasil rontgen pasien korban gempa di Rumah Sakit Muyang Kute, Bener Meriah, Rabu (3/4). Gempa tektonik berkekuatan 6,2 SR yang mengguncang Kabupaten Bener Meriah dan Aceh Tengah mengakibatkan puluhan orang meninggal dunia, ratusan luka-luka dan kehilangan tempat tinggal. (SERAMBI/M ANSHAR)

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Samuel Febriyanto

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Masa tanggap darurat gempa di Aceh, menurut Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho, akan diperpanjang sesuai dengan kebutuhan di lapangan.

Tanggap darurat Aceh, sesuai dengan Surat Pernyataan Gubernur Aceh No : 22/PER/2013 pada 4/7/2013, yaitu selama dua minggu yaitu 3 hingga 17 Juli 2013.

Dalam perkembangan terakhir, Sutopo mengatakan, dari rapat koordinasi di Posko Tanggap Darurat Kabupaten Aceh Tengah disepakati, bahwa 34 orang meninggal dan 6 orang hilang di Aceh Tengah akibat gempa.

"Di Bener Meriah ada 8 orang meninggal. Sehingga total 42 orang meninggal akibat dampak gempa. Semua korban sudah diidentifikasi. Sebanyak 6 orang masih dinyatakan hilang karena tertimbun longsor di Desa Serempah, Kecamatan Ketol, Kabupaten Aceh Tengah. Pencarian masih dilakukan dengan mengerahkan tiga alat berat," ujar Sutopo dalam siaran pers ke redaksi Tribunnews.com, Minggu (14/7/2013).

Sementara itu, jumlah pengungsi yang awalnya mencapai 52.113 jiwa, saat ini tinggal tersisa 36.905 jiwa. "Sebagian masyarakat telah kembali ke rumah masing-masing. Dari 36.905 jiwa pengungsi tersebut di Aceh Tengah 32.129 jiwa yang tersebar di 10 kecamatan, dan 4.776 jiwa di Bener Meriah yang tersebar di 6 kecamatan," tuturnya.

Kebutuhan dasar pengungsi, menurutnya hingga saat ini telah dipenuhi. "Bantuan terus berdatangan dan langsung disalurkan. 84 tenda pengungsi bantuan BNPB sudah dikirimkan, dan akan ditambah 66 tenda pengungsi. Sebagian tenda digunakan untuk salat tarawih dan kantor kecamatan darurat," katanya.

Data kerusakan rumah, membengkak 2.883 unit. Sebelumnya total kerusakan tercatat 16.019 rumah namun saat ini data kerusakan rumah mencapai 18.902 unit, dimana di Aceh Tengah 13.862 unit dan di Bener Meriah 5.040 unit.

"Pertambahan data ini berasal dari usulan Pemda Bener Meriah yaitu 5.040 unit rumah, dimana 1.131 rusak berat (RB), 1.270 rusak sedang (RS), dan 2.638 rusak ringan (RR). Sebelumnya hanya 2.157 unit rumah, yaitu 662 RB, 311 RS, dan 1.184 RR. Sedangkan data dari Aceh Tengah terdapat 13.862 unit, dimana 5.516 RB, 2.750 RS, dan 5.596 RR. BNPB akan melakukan verifikasi kerusakan rumah tersebut," ucapnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini