TRIBUNNEWS.COM BANDUNG - Tingkat konsumsi pada momen Ramadan-Idulfitri memang kerap meningkat. Itu pun terjadi pada tahun ini. Tingginya tingkat konsumsi itu terlihat pada nilai perputaran uang (cash flow) di Bandung selama Ramadan-Idulfitri tahun ini.
"Kami perkirakan, cash flow di Bandung selama momen Ramadan dan Idulfitri tahun ini, tergolong tinggi. Angkanya dapat mencapai triliunan rupiah. Perkiraannya, sekitar Rp 5,3 triliun," ujar Kepala Divisi Sistem Pembayaran Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Wilayah VI Jabar, Banten M Gani Aziz, Senin (15/7/2013).
Gani mengemukakan, pada momen Ramadan, pihaknya memperkirakan, nilai dana yang beredar dan keluar dari BI juga besar. Angkanya sekitar Rp 7,2 triliun. Jumlah itu merupakan penarikan yang dilakukan masyarakat melalui lembaga-lembaga perbankan pelaksana. "Baik melalui ATM (Anjungan Tunai Mandiri. RED), pengambilan langsung, atau lainnya," jelas Gani.
Akan tetapi, kondisi itu tidak diimbangi oleh dana simpanan atau uang yang masuk perbankan (inflow). Gani menyatakan, kemungkinan besar, nilai inflow pada Ramadan dan Idulfitri cenderung lebih kecil daripada outflow. Perkiraannya inflow di Kota Bandung pada momen Ramadan-Idulfitri sekitar Rp 1,9 triliun.
Hal itu secara tidak langsung, menyebabkan dana pihak ketiga (DPK) perbankan di Bandung merosot. "Ini karena pada momen Ramadan-Idulfitri, mayoritas masyarakat lebih banyak yang membelanjakan uangnya untuk memenuhi kebutuhannya, yang harga jualnya menunjukkan kenaikan, sebagai efek naiknya harga jual bahan bakar minyak (BBM) subsidi," paparnya. (*)
Ramadan-Idul Fitri, Cash Flow Capai Rp 5,3 Triliun
Editor: Budi Prasetyo
AA
Text Sizes
Medium
Large
Larger