TRIBUNNEWS.COM CIKALONGWETAN, - Rencana pembangunan Kampung Asia Afrika oleh Pemprov Jabar di ke kawasan Walini, Kecamatan Cikalongwetan, Kabupaten Bandung Barat (KBB), tampaknya tidak akan teralisasi dalam waktu dekat. Pasalnya, hingga kini lahan untuk pembangunan kampung Asia Afrika tersebut masih belum tersedia.
Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) KBB, Asep Sodikin mengatakan hingga kini belum ada kejelasan mengenai lahan untuk pembangunan Kampung Asia Afrika tersebut. Sebab, komunikasi serta negosiasi yang saat ini tengah dibangun oleh Pemprov Jabar dengan PTPN VIII selaku pengelola lahan belum menemui titik temu.
"Kemungkinan proses pembangunan Kampung Asia Afrika itu masih sangat lama, sebab masih terkendala persoalan lahan," jelas Asep kepada wartawan, Minggu (21/7/2013).
Dijelaskan Asep, pihaknya memang belum memperoleh informasi lanjutan dari pihak Pemprov Jabar mengenai lahan yang akan dipergunakan nanti. Namun berdasarkan informasi, kata dia, kawasan Kampung Asia Afrika itu akan dibangun di sekitar KM 106 Tol Cipularang.
Ia berharap rencana pembangunan Kampung Asia Afrika tersebut dapat segera direalisasikan. Sebab, keberadaan Kampung Asia Afrika sangat menguntungkan bagi Pemkab KBB karena dapat menjadi salah satu tujuan wisata dan pendidikan baru.
Terlebih, kata dia, selain membangun Kampung Asia Afrika, di kawasan tersebut rencananya akan dibangun pula kampus Institut Teknologi Bandung (ITB) dan pembangunan kawasan ibu kota dan pusat pemerintahan Pemprov Jabar. Jika semua rencana iutu terwujud, lanjut Asep, akan menjadikan kawasan Cikalongwetan sebagai suatu kawasan terpadu.
"Kawasan itu nantinya akan didukung oleh jalan interchange tol Warung Domba yang juga saat ini tengah dalam perencanaan," ungkap Asep.
Dengan daya dukung akses jalan tol ke kawasan Walini tersebut, juga akan membuat kawasan Cikalongwetan secara umum berkembang pesat. Belum lagi, daya dukung daerah sekitarnya seperti Kecamatan Cipeundeuy yang sudah ditetapkan sebagai kawasan industri dan perdagangan terpadu sesuai rencana tata ruang dan wilayah KBB.
Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan, mengakui jika proses pembangunan Kampung Asia Afrika ini memang masih terbentur lahan. Namun, menurut Heryawan, pihaknya hingga kini masih terus melakukan pembicaraan dan negosiasi intensif dengan pihak PTPN VIII selaku pemilik lahan.
"Pembicaraan (dengan PTPN VIII) terus kami lakukan. Pemprov sudah kencang sekali, sekarang tinggal dari PTPN VIII bagaimana," kata Heryawan saat ditemui usai melantik bupati dan wakil bupati KBB, Abubakar dan Yayat Soemitra di Mason Pine Hotel, Padalarang, beberapa waktu lalu.
Gubernur berharap agar keinginan ini tidak bertepuk sebelah tangan. Untuk itu, ia mengaku sangat berharap agar pihak PTPN VIII memberikan respon positif termasuk adanya kesepahaman dengan investor atau pihak ketiga yang akan membangun kawasan tersebut.
"Progresnya saya tekankan terus berjalan, paling tidak targetnya dalam lima tahun ke depan bisa terealisasi," ujar Aher.
Rencananya, Kampus ITB, perkantoran, mal, pusat bisnis, pasar modern, tempat wisata dan perumahan juga akan dibangun di kawasan yang akan memiliki luas sekitar 3.000 hektare ini. Jika ini terwujud, Cikalongwetan akan menjelma menjadi kota terpadu. (zam)